RIAU ONLINE, PEKANBARU - Pembangunan Tol Trans Sumatra Pekanbaru-Dumai terhalang jaringan pipa minyak milik PT Chevron Pacific Indonesia. Pihak Kontraktor pembangun tol trans Sumatra Pekanbaru-Dumai PT Hutama Karya akan menyesuaikan pembangunan tol.
Pemerintah telah melakukan pertemuan dengan pihak PT Hutama Karya, PT Chevron Pacific Indonesia dan SKK Migas.
"Ada sejumlah pembangunan yang terhalang pipa minyak Chevron. Namun, pembangunan tol akan disesuaikan dan tidak mengganggu aliran pipa minyak itu," kata Masperi, Asisten II Sekretariat Daerah Provinsi Riau. (KLIK: Riau Miliki Sisa Anggaran Paling Besar Dibandingkan Daerah Lain)
Dia menambahkan, pembahasan selanjutnya, PT Chevron dan Hutama Karya akan menentukan titik wilayah mana saja yang akan dilewati jalur tol. Termasuk model kontruksi yang akan dibangun.
Pihak Hutama Karya dan PT Chevron akan melakukan survei bersama telebih dahulu, baru selanjutnya akan menentukan titik dimana saja pipa minyak itu akan dilintasi. Survei dilakukan disepanjang pembangunan jalan itu, mulai dari Pekanbaru hingga Dumai.
Proyek tol dengan panjang 129 kilometer tersebut telah dilakukan pembebesan lahan 39 kilometer. Pemerintah pusat menganggarkan dana pembebasan lahan mencapai Rp3,5 triliun.
Hingga kini, Pemerintah Provinsi Riau masih menunggu agenda Presiden Joko Widodo untuk meresmikan pembangunan (groundbreaking) proyek tersebut. (BACA: Belum Ajukan Nama Wakilnya, Andi Rachman: Ya, Tunggu Saja)
Masperi mengatakan peletakan batu pertama rencananya akan dilaksanakan di Keluarahan Muara Fajar Kecamatan Tenayan Raya, Pekanbaru. Panitia telah dibentuk. Pemerintah Provinsi Riau akan segera menggesa persiapan.