Tindas Muslim Rohingya, Dalai Lama: Biksu dan Suu Kyi Jangan Diam

Aung-San-Suu-Kyi.jpg
(INTERNET)

RIAU ONLINE -  Pemimpin spritual Tibet, Dalai Lama, mengkiritik pemimpin Myanmar, Aung San Suu Kyi dan para biksu di negeri tersebut yang "kelihatannya memiliki perilaku negatif terhadap Muslim Rohingya'. 

 

Semestinya, kata Dalai Lama, para Biksu dan Suu Kyi yang berpikiran seperti itu, "seharusnya ingat wajah Buddha." Ia mengatakan, Suu Kyi memiliki tanggung jawab moral mencoba meredakan ketegangan antara umat Buddha yang mayoritas dengan minoritas Muslim Rohingya.

 

Peraih Nobel Perdamaian itu mengatakan ia telah menekankan isu tersebut dalam pertemuan-pertemuan dengan Suu Kyi. Peraih Nobel Perdamaian pertama di Myanmar tersebut naik ke tampuk kekuasaan April 2016 silam dengan memegang jabatan baru diciptakan sebagai konselor pemerintah, menyusul pemilihan umum demokratis pertama di negeri dulunya bernama Burma itu dalam lima dekade.

 

Baca Juga: Suu Kyi Rasis dengan Hina Jurnalis Muslim saat Wawancara

 

"Ia sudah mendapatkan Hadiah Nobel untuk Perdamaian, seorang peraih Nobel, jadi secara moral ia seharusnya... membuat upaya untuk mengurangi ketegangan antara komunitas Buddhis dan komunitas Muslim," ujarnya kepada kantor berita Reuters dalam sebuah wawancara di Washington.

 

Dalai Lama dan Aung San Suu Kyi



AP 

PEMIMPIN Spiritual Tibet, Dalai Lama saat berbincang dengan peraih Nobel Perdamaian asal Myanmar, Aung San Suu Kyi, belum lama ini.

 

"Saya mengatakan kepadanya ia seharusnya berbicara lebih terbuka."

 

Kekerasan dilakukan umat Buddha terhadap Muslim Rohingya mencapai puncaknya dalam beberapa tahun terakhir. Ini membayangi kemajuan dalam reformasi demokrasi di Myanmar. Kelompok-kelompok hak asasi manusia (HAM) sudah mengecam keengganan Suu Kyi berbicara mengenai penderitaan Rohingya.

 

Dalai Lama mengatakan Suu Kyi, menanggapi desakannya dengan mengatakan bahwa situasinya "sangat rumit." "Jadi saya tidak tahu juga," ujarnya.

 

Ada kekejaman meluas terhadap Muslim Rohingya di negara dengan mayoritas rakyatnya Buddhis itu, termasuk di antaranya dalam partai Suu Kyi dan para pendukungnya, dilansir dari voaindonesia.com. 

 

Klik Juga: Myanmar Sahkan 4 UU Anti-Islam

 

Lebih dari 100 orang tewas dalam kekerasan di negara bagian Rakhine tahun 2012, dan sekitar 125 ribu Muslim Rohingya, tidak berkewarganegaraan, mengungsi di kamp-kamp dimana pergerakan mereka sangat dibatasi.

 

Dalai Lama menjelaskan, dilansir dari voaindonesia.com, "Jika Buddha masih ada, jelas ia akan melindungi saudara-saudara Muslim," ujarnya.

 


Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline