Laporan: Azhar Saputra
RIAU ONLINE, PEKANBARU - Kepala SMP Negeri 16, Eliati mengaku tidak mencemaskan penerimaan siswa baru dengan sistem online yang mulai berlaku tahun 2016 ini. Baginya, polemik penerimaan siswa tempatan lebih dikhawatirkan.
Eliati mengatakan berdasarkan pengalaman para oknum calon orang tua siswa tempatan yang tidak diterima masuk ke SMP yang berada tepat di belakang Dinas Pemadam Kebakaran Kota Pekanbaru, Jalan Cempaka Sukajadi itu kerap melampiaskan amarahnya bahkan tidak segan mengancam pihak sekolah.
"Justru yang sekarang menjadi polemik itu adalah penerimaan siswa tempatan. Karena, pengalaman yang lalu-lalu itu para oknum calon orang tua siswa tempatan yang tidak diterima masuk ke sini itu sampai mengancam-ancam," ucapnya.
Menurut Eliati, radius penerimaan siswa tempatan hanya 40 persen, namun yang terjadi malah melebihi. Meski demikian, ia berharap sekolah dapat menjaring siswa tempatan.
"Karena kita belajar dari yang kemarin itu menjadi polemik. Ada juga di daerah-daerah yang disana itu yang sempat mau menuntut gitu karna anaknya tidak diterima. Berhubung karena SMP tidak ada didaerah mereka. Maksudnya di daerah Pasar itu. Sebenarnya kita itu kita ambil. Tetapi kan ada radiusnya. kita utamakan dulu yang disini," tuturnya.
"contohnya yaitu untuk jalur tempatan itu kita terima hanya 40 persen dengan radius 400 meter dari sekolah. Itu kami langsung berkordinasi dengan kelurahaan setempat dan RT yang ada disini. Kalau lebih kuota yang ada dari radius 400 meter itu maka akan kita raking," lanjutnya
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline