RIAU ONLINE - petinju legendaris Amerika Muhammad Ali, mantan juara kelas berat yang kepribadiannya telah melampaui dunia olahraga dan memikat seluruh dunia, telah meninggal dunia pada usia 74 tahun hari Jumat malam (3/6) di kota Phoenix, Arizona.
Mantan juara tinju kelas berat itu mengalami gangguan pernafasan dan penyakit Parkinson yang diagnosa awal tahun 1980-an.
Upacara pemakaman akan diselenggarakan di kota asalnya, Louisville, Kentucky.
Sebelumnya, petinju legendaris Amerika Muhammad Ali menjalani perawatan di rumah sakit untuk hari kedua Jumat, setelah mengalami infeksi pernafasan. (KLIK: Kecelakaan Latihan, Pebalap Moto2 Luis Salom Meninggal)
Kantor Berita Associated Press melaporkan bahwa orang-orang yang mengetahui kondisinya mengatakan dia mungkin menderita penyakit yang lebih parah dan menggusarkan keluarganya.
Muhammad Ali, yang pensiun dari dunia tinju tahun 1981, sudah 30 tahun menderita penyakit Parkinson. Meskipun dalam kondisi begitu, Ali tetap sibuk tampil dalam berbagai acara sampai belakangan ini, meskipun dia tidak berbicara di depan umum selama bertahun- tahun.
Para dokter mengatakan penyakit Parkinson itu mungkin disebabkan oleh ribuan pukulan yang dialami Ali dalam kariernya yang membawanya ke seluruh dunia melakukan pertarungan-pertarungan tinju besar. (BACA: PSPS Riau Taklukkan PSMS Medan 1-0)
Dia telah dirawat di rumah sakit berkali-kali, yang paling belakangan ini awal tahun 2015 karena infeksi saluran kencing yang gawat, yang semula didiagnosa sebagai radang paru-paru.
Berita-berita bahwa ia dirawat di rumah sakit membuat banyak petinju dan lainnya mendoakan bagi kesehatannya lewat Twitter, termasuk Sugar Ray Leonard, yang meniru gaya tinju Ali.
Leonard menulis, “Doa bersama harapan kami bagi kesehatan idola, sahabat, dan tanpa diragukan, yang terbesar sepanjang masa@Muhammad Ali ! # GOAT (Greatest of All Time, red.).” Sebagaimana dilansir RIAUONLINE.CO.ID dari laman VOA Indonesia.