SEPERTI inilah gaya petinju kelas berat Amerika Serikat, Muhammad Ali, saat bertarung menghabisi setiap lawan-lawannya.
(GETTY)
RIAU ONLINE - Petinju kulit hitam bernama asli Cassius Marcellus Clay atau lebih dikenal dengan panggilan Muhammad Ali, tak hanya seorang petinju semata. Ia juga sudah menjadi seorang petarung sejati, termasuk ketika ia tak mau mengikuti wajib militer di Amerika Serikat untuk ikut perang melawan Vietnam.
Dampaknya, di tengah puncak-puncak kejayaannya, Ali harus mendekam di penjara guna melawan aksi imperialisme Amerika dalam bentuk baru di Vietnam. Ali merupakan petinju legendaris dunia yang hari ini, Sabtu, 4 Juni 2016 siang, waktu Indonesia, atau Jumat, 3 Juni 2016, waktu Amerika Serika, di Phoenix, Arizona, menutup mata guna menemui sang pencipta.
'Si Mulut Besar" julukan Ali, meninggal dalam usia 74 tahun usai menderita parkinson yang diagnosa dokter sejak ia gantugsarung tinju 1980-an.
Mantan juara tinju kelas berat itu mengalami gangguan pernafasan dan penyakit Parkinson yang diagnosa awal tahun 1980-an. Upacara pemakaman akan diselenggarakan di kota asalnya, Louisville, Kentucky.
Selain parkinson, dilansir dari voaindonesia.com, petinju legendaris Amerika ini menjalani perawatan di rumah sakit untuk hari kedua Jumat, usai mengalami infeksi pernafasan.
Kantor Berita Associated Press melaporkan orang-orang yang mengetahui kondisinya mengatakan, ia mungkin menderita penyakit lebih parah dan menggusarkan keluarganya.
Muhammad Ali, yang pensiun dari dunia tinju tahun 1981, sudah 30 tahun menderita penyakit Parkinson. Meskipun dalam kondisi begitu, Ali tetap sibuk tampil dalam berbagai acara hingga kini. Usai mengidap Parkinson, ia tidak berbicara di depan umum selama bertahun- tahun.
Para dokter mengatakan, penyakit Parkinson itu mungkin disebabkan ribuan pukulan dialami Ali dalam kariernya membawanya ke seluruh dunia melakukan pertarungan-pertarungan tinju besar.
Ali telah dirawat di rumah sakit berkali-kali, belakangan ini awal 2015 karena infeksi saluran kencing yang gawat, kemudian didiagnosa sebagai radang paru-paru.
Berita-berita bahwa ia dirawat di rumah sakit membuat banyak petinju dan lainnya mendoakan bagi kesehatannya lewat Twitter, termasuk Sugar Ray Leonard, yang meniru gaya tinju Ali.
Leonard menulis, “Doa bersama harapan kami bagi kesehatan idola, sahabat, dan tanpa diragukan, yang terbesar sepanjang masa@Muhammad Ali ! # GOAT (Greatest of All Time)," tulis Leonard.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline