RIAU ONLINE, PEKANBARU - Laba bersih Bank Riaukepri (BRK) yang diperoleh pada 2015 lalu, tergerus gara-gara kredit macet yang terjadi selama 2011-2014. Kredit macet tersebut sejumlah Rp 262,6 miliar dicairkan hanya di tiga cabang pembantu (Capem).
Padahal, jika Rp 262,6 miliar tak dicadangkan untuk Pencadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN), maka laba bersih Bank Riaukepri bisa dibukukan pada angka Rp 677,954 miliar. CKPN dalam bahasa sederhananya adalah cadangan dibentuk untuk mengatasi kredit macet yang terjadi.
"Ini merupakan kredit yang diproses sejak 2011 hingga 2014 lalu. Saya baru menjabat pertengahan 2015 silam. Para pemegang saham meminta meminta manajemen BRK secara tegas menindak pihak yang terkait secara internal maupun eksternal (debitur) dalam kredit macet ini," seperti tertulis dalam rilis yang diterima RIAUONLINE.CO.ID, Selasa, 31 Mei 2016.
Baca Juga: Ternyata Ini Kiat Kenapa Bank Riaukepri Terbaik di Indonesia
Angka-angka itu, sudah disampaikan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) 2015 dan Luar Biasa (RUPS-LB) 2016 yang digelar Senin, 30 Mei 2016 malam hingga Selasa subuh, 31 Mei 2016, di Ruang Pertemuan Dang Merdu Gedung Menara Dang Merdu.
SUASANA RUPS dan RUPS-LB Bank Riaukepri, Selasa malam, 30 Mei 2016 hingga Selasa subuh, 31 Mei 2016.
Informasi diperoleh RIAUONLINE.CO.ID, kredit-kredit macet itu dicairkan paling banyak oleh kantor sekelas Cabang Pembantu (Capem), bukan Cabang atau Cabang Utama. Ketiga Capem tersebut, Capem Dalu-dalu, Rokan Hulu Rp 132 miliar, Sorek, Pelalawan Rp 58 miliar dan Duri Syariah (Bengkalis) Rp 45 miliar.
Dalam RUPS ini, hadir para pemegang saham, di antaranya Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman, Gubernur Kepulauan Riau Nurdin Basirun, Bupati Kampar Jefry Noer, Bupati Meranti Irwan Nasir, Wali Kota Tanjung Pinang Lis Darmansyah, Bupati Karimun Aunur Rafiq, Wali Kota Dumai Zulkifili As, Bupati Bengkalis Amril Mukminin, Wakil Bupati Natuna Ngesti Yuni Suprapti, Wakil Bupati Anambas Wan Zuhendra, Wakil Bupati Rohul Sukiman, Wakil Bupati Bintan Dalmasri Syam, Wakil Bupati Lingga Muhammad Niza.
Selain itu juga hadir, para Sekda/Asisten mewakili, Wali Kota Pekanbaru, Bupati Rohil, Wali Kota Batam, Bupati Kuantan SIngingi, Inhil, Inhu, Siak, Pelalawan.
Klik Juga: Salut, Bank Riaukepri Kalahkan Bank DKI, Jatim, dan Sumut
Selain mencadangkan pendapaan untuk bayar kredit macet, juga terjadi peningkatan beban lainnya, seperti beban bunga 44,86 persen. Peningkatan beban bunga ini, bersumber dari dana pemerintah yang ditempatkan di BRK.
BEGINILAH suasana RUPS dan RUPS-LB Bank Riaukepri, Selasa malam, 30 Mei 2016 hingga Selasa subuh, 31 Mei 2016.
"Ini terkait dengan penempatan berbasiskan bunga special rate. Namun untuk 2016, dana pemerintah di BRK sudah berbasiskan suku bunga LPS Rate," dalam rilis tersebut.
Kinerja Bank Riaukepri selama 2015, walau di tengah terpaan badai perlambatan pertumbuhan ekonomi Indonesia dan global, bank kebanggaan Melayu ini, pendapatannya mampu meningkat 12,17 persen (Rp 2,657 triliun). Ini bersumber dari pendapatan bunga kredit Rp 1,966 triliun, meningkat 15,17 persen dibandingkan 2014.
"Hingga Mei 2016 ini, Bank Riaukepri sudah kantongi laba kotor (gross) Rp 250 miliar dengan rasio-rasio keuangan secara keseluruhan dalam posisi di atas persyaratan minimal dari regulator, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) maupun standar BRC dari Asbanda,".
Ikuti dan simak Kinerja Bank Riaukepri dengan klik di sini.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline