Siti Khadijah, Istri Rasulullah, Feminis Islam Pertama di Dunia

Siti-Khadijah-Istri-Nabi-Muhammad-SAW.jpg
(Mauseleum Khadijah di Mekkah, wikipediacommon)

RIAU ONLINE - Tak perlu jauh-jauh mencari tokoh perempuan di dunia yang menjadi inspirasi bagi feminis lainnya. Kantor berita Jerman, DW, langsung menyebut nama Siti Khadijah, istri Nabi Muhammad SAW, sebagai feminis Islam pertama di dunia. 

 

Lalu, seperti apa kiprah feminis Islam pertama di dunia itu, kemudian menjadi teladan bagi perempuan lainnya di dunia? Berikut kami sajikan sebagaimana dikutip dari dw.com: 

 

Pebisnis sukses dan terhormat

Ayah Khadijah, merupakan saudagar sukses dari Suku Quraisy yang bermukim di Mekah. Dalam masyarakat didominasi kaum pria, Khadijah mewarisi keterampilan, integritas, dan keluhuran ayahnya. Ia mengambil alih bisnis tersebut dan berdagang, mulai dari mebel, tembikar dan sutra, melalui pusat-pusat perdagangan utama pada saat itu, dari Mekah ke Syria dan Yaman.

 

Baca Juga: Negara Berpenduduk Mayoritas Islam Ini Legalkan LGBT

 

Berjiwa mandiri



Ia menikah dua kali, sebelum akhirnya menikahi Nabi Muhammad. Kedua pernikahan itu dikaruniai anak-anak. Ketika kembali menjanda, ia sangat hati-hati dalam mencari pasangan. Sebagai perempuan sukses, hebat, dan kaya, tak sedikit laki-laki ingin meminangnya. Tak ingin lagi menderita ditinggal suami, ia memfokuskan diri sebagai orangtua tunggal, hingga akhirnya meminta Nabi menikahinya. Ia jatuh cinta...

 

Umur bukan halangan

Cintanya tak bertepuk sebelah tangan. Khadijah mempelajari sifat dan pengalaman Nabi Muhammad dalam mengelola kafilah pada rute perdagangan ketika menyertai pamannya, Abu Thalib. Usianya menginjak 40 tahun, ketika menikah dengan Nabi Muhammad, kala itu 25 tahun.

 

Istri ideal, lambang kisah cinta sejati

Pernikahan Khadijah dan Muhammad merupakan pernikahan monogami hingga akhir hayatnya 25 tahun kemudian. Kenabian Muhammad mulai sejak pernikahannya dengan Khadijah, ketika menerima wahyu melalui Malaikat Jibril membuatnya takut, tegang dan merasa sendiri kala tak seorangpun percaya padanya. Khadijah menghibur dan mendukung suaminya di masa paling sulit dalam hidupnya.

 

Klik Juga: Bosnia, Negara Islam yang Melarang Penggunaan Hijab bagi Muslimah

 

Pemeluk Islam pertama

Khadijah, ibu pertama kaum Mukmin, adalah orang pertama di bumi yang menerima Muhammad sebagai nabi terakhir Allah dan menerima wahyu, Alquran. Ia disambut dengan "Salam kedamaian” oleh Allah sendiri serta Malaikat Jibril. Khadijah mewariskan harta duniawi dan menempatkan dirinya untuk menghadapi ancaman bahaya dalam mendukung Nabi Muhammad menegakkan Islam di negeri itu.

 

Mendermakan kekayaan duniawinya bagi kaum miskin

Khadijah memberikan penghasilannya kepada orang miskin dan anak yatim, untuk para janda dan orang sakit. Dia membantu gadis-gadis miskin untuk menikah dan memberikan mas kawin bagi mereka. Khadijah menjadi salah satu wanita paling luar biasa dalam sejarah. Perempuan saleh, sederhana dan berani mencapai cita-citanya. 

 


Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline