PIMPINAN Mitsubishi Motors, Tetsuro Aikawa (kanan) dan wakilnya Ryugo Nakao membungukkan badan sebelum memulai konferensi press di Tokyo, Rabu, 20 April 2016.
(AP)
RIAU ONLINE - Pabrikan otomotif terbesar asal Jepang, Mitsubishi, diterpa krisis kepercayaan dari pelanggan usai terbukti melakukan pembohongan, penipuan terkait tes efisiensi bahan bakar yang dilakukan beberapa karyawan mereka.
Menteri Transportasi Jepang, Keiichi Ishii, mengatakan, ia ingin perusahaan "merespons dengan ketulusan" untuk setiap pertanyaan pelanggan. Menurutnya, Mitsubishi juga harus mempertimbangkan kemungkinan membeli kembali mobil pelanggan tersebut.
"Ini adalah masalah serius yang dapat menyebabkan hilangnya kepercayaan terhadap industri otomotif negara kita," kata Keiichi, Jumat, 22 April 2016, waktu setempat.
Kantor berita Reuters melaporkan, seorang pejabat Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Nasional Amerika Serikat telah meminta Mitsubishi untuk memberi informasi tentang kendaraan yang dijual di AS
Baca Juga: Staf Terima Suap, Malah Menteri Keuangan Jepang yang Mundur
Pada hari Kamis, 21 April 2016, peneliti Jepang mengunjungi fasilitas Mitsubishi Motors di Nagoya, usai perusahaan itu mengaku memalsukan data jarak tempuh.
Kepala Sekretaris Kabinet Jepang, Yoshihide Suga mengatakan, pemerintah ingin secepat mungkin mengungkapkan sejauh mana ketidakakuratan itu dan menangani situasi itu dengan ketat.
Mitsubishi menjelaskan, beberapa karyawan, yang tidak diidentifikasi, bertanggung jawab atas penipuan tes efisiensi itu,yang membuat mobil tampaknya memiliki efisiensi bahan bakar yang lebih baik hingga 10 persen.
Kendaraan yang disebut mobil mini ini, dilansir dari voaindonesia.com, populer di Jepang, sebagian karena hemat BBM. Beberapa model terimbas termasuk mobil diproduksi untuk Nissan.
Saham Mitsubishi merosot 13 persen Jumat dan sempat turun 16 persen. Saham perusahaan itu anjlok 20 persen, Kamis lalu, setelah turun 15 persen sehari sebelumnya.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline