RIAU ONLINE, PEKANBARU - Asisten I Bidang Pemerintahan Setdaprov Riau, Ahmad Syah Harrofie, berjanji akan memproses permintaan dari mahasiswa Universitas Riau yang menuntut beberapa pejabat tinggi Pemprov Riau diberikan sanksi atas tindakan kekerasan dilakukan pada beberapa teman-teman mereka.
"Kita akan mengkomunikasikan dengan pimpinan, karena semua proses pengambilan keputusannya itu diambil pimpinan, bukan kita," kata Ahmad Syah kepada wartawan, Kamis, 14 April 2016.
Mantan Penjabat Bupati Bengkalis ini tak sungkan meminta maaf atas apa yang terjadi pada sehari sebelumnya, Rabu, 13 April 2016, yang membuat beberapa mahasiswa Unri dipukuli.
Baca Juga: Sudah Tersungkur di Tanah Mahasiswa Tetap Dipukul dan Ditendang
Dari tuntutan mahasiswa, mereka meminta paling lama ultimatum tersebut sudah diterima dan dikabulkan kurun waktu 1x24 jam. Jika lebih dari itu, massa mengancam akan mengerahkan ribuan mahasiswa dari berbagai universitas di Pekanbaru.
"Kita akan memproses tuntutan mereka paling lama hingga besok sore karena bunyi tuntutan mereka kan seperti itu," janji mantan Ketua KNPI Riau tersebut.
Namun Ahmad juga menegaskan akan mencari cara meredam kemarahan mahasiswa Unri karena rekannya dipukuli. "Kita akan cari cara terbaik meredam kemarahan mahasiswa," tutupnya.
Sebelumnya, saat Rapar Koordinasi Pencegahan Korupsi dihadiri langsung Wakil Ketua KPK, Saut Situmorang, Rabu, 13 April 2016, beberapa mahasiswa Unri ditendang, dipukul dan mengalami penganiayaan, di halaman Balai Serindit, Kompleks Kediaman Gubernur Riau.
Klik Juga: Usai Tendangan Kungfu, Mahasiswa Minta Darusman Mundur
Pemukulan dan penganiayaan ini diduga dilakukan staf protokoler serta orang mirip dengan Kepala Biro Humas Setdaprov Riau, Darusman.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline