Irvandi Optimistis Bank Riaukepri Lebih Baik dari Bank Nasional

Tombol-Sirene-Peresmian-Kantor-Bank-Riaukepri.jpg
(HUMAS BANK RIAUKEPRI untuk RIAUONLINE.CO.ID)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Direktur Utama Bank Daerah Riaukepri (Dirut BRK), Irvandi Gustari mengatakan, Indonesia akan sangat sulit berkembang untuk beberapa tahun ke depan. Pasalnya, sangat kecil dan minim saham dimiliki negara maupun pengusaha lokal. Kondisi ini diperparah dengan ekonomi global tengah mengalami masa sulit.

 

"Dari sisi ekonomi, perekonomian kita akan sulit tumbuh bergerak, karena kecilnya jumlah saham kita miliki, warga asli Indonesia. Kondisi seperti itu akan terlalu jauh, jika kita langsung bermimpi, keadaan ekonomi kita akan membaik dan maju dalam waktu dekat," kata Irvandi, Kamis, 7 April 2016, dalam Dialog Pers diselenggarakan SPS Cabang Riau, di Aryaduta Hotel. 

 

Krisis kepemilikan saham dalam industri nasional, tuturnya, mulai terjadi karena krisis moneter pada 1998 lalu. Ketik itu, Irvandi ingat banyak perusahaan maupun bank nasional dan daerah dijual sahamnya ke pihak luar.

 

Baca Juga: Kehati-hatian dan Perencanaan Matang Kunci Bank Riaukepri

 



"Pada 1998, ketika krismon terjadi, pemerintah kolaps sangat besar dan itu tidak hanya terjadi di Indonesia saja, melainkan di semua negara di Asia Pasifik. Ketika itu, saham kita dijual sebagian besar dan diambil alih negera luar. Bahkan, di beberapa perusahaan, saham kita hanya satu persen saja," kata Irvandi mengenang kondisi ekonomi Indonesia zaman tersebut. 

 

Padahal di negara luar, Irvandi membandingkan, negara lain pemerintahnya tak mengizinkan investor luar menanamkan investasinya pada sebuah perusahaan hingga lebih dari 50 persen. Jika hal tersebut terjadi, perekonomian negara tersebut mudah tidak stabil.

 

"Di beberapa negara besar, kuota investor asing bahkan hanya 40 persen saja. Itu membuat kita hari ini sangat tergantung sekali perekonomiannya dengan negara luar. Sehingga ketika ekonomi global terguncang, ekonomi nasional akan juga berdampak," urainya.

 

Untuk itu, sebagai putra daerah Riau, Irvandi tak akan mau melakukan kesalahan tersebut. Ia berupaya membangun ekonomi masyarakat yang mandiri dan kuat sehingga tak mudah diguncang oleh ekonomi global yang fluktuatif. 

 

Klik Juga: Dihantam Krisis, Bank Riaukepri Lebih Baik dari Bank DKI dan BJB

 

"Dari Rp 21 triliun saham di Bank Riaukepri, hanya Rp 2 triliun saja dimiliki pemerintah Riau, baik itu provinsi dan kabupaten kota. Selebihnya merupakan milik dari masyarakat Riau. Maka dari itu, kita optimistis, bank daerah kita akan jauh lebih kuat jika dibandingkan dengan bank multinasional dan konvensional lainnya," jelasnya. 

 


Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline