Gadis 25 Tahun Ini Menyusut Hingga Seukuran Balita

Penyakit-Langka.jpg
(DAILY MAIL/Caters News Agency)

RIAU ONLINE - Kumari Kunti, gadis berusia 25 tahun, hanya bisa berbaring di tempat tidur sebuah pondok tanpa bisa bergerak.

 

Kunti, gadis yang tinggal di sebuah pedesaan di Chatra, India tidak bisa melakukan apapun tanpa bantuan sang ibu. Ia menderita kondisi menyedihkan yang menyebabkan tulang-tulangnya mengecil selama sepuluh tahun terakhir ini.

 

Sebelumnya tinggi gadis seukuran balita ini hanya menyusut hingga 4 kaki, namun lama-kelamaan hanya menjadi seukuran 2 kaki dan membuatnya benar-banar tak berdaya.

 

Seorang dokter yang memeriksa mendiagnosa bahwa Kunti mengalami Osteogenesis Imperfecta (OI) atau penyakit tulang rapuh.

 

Penyakit itu muncul sejak Kunti berusia delapan tahun dan kemudian berkembang sehingga membuatnya tidak dapat bergerak. Sementara, gejala-gejala dari penyakit itu mulai dirasakan kunti pada tahun 2007.

 

Ibunya Devi Tilakwa (60) yang telah kehilangan suaminya 12 tahun yang lalu, tidak bisa berhenti menangisi kondisi putrinya yang menurutnya terlihat seperti 'mayat'.

 

"Dia adalah seorang gadis normal dengan anggota tubuh yang sehat. Tetapi ia beranjak remaja, tulang-tulangnya mulai melemah dan ia berjuang untuk berjalan," kata Tilakwa, seperti dikutip dari Daily Mail.

 


"Dia merasa sedikit lemas, tapi secara bertahap ia kehilangan semua kekuatan dan mulai menyusut," lanjutnya.

 

penyakit OI disebabkan adanya mutasi genetik yang mempengaruhi proses tubuh memproduksi kolagen yang merupak komponen utama dari jaringan ikat di seluruh tubuh.

 

Kekurangan kolagen dapat membuat tulang melengkung dan mudah patah serta melemahkan otot. Namun, tingkat keparahan penyakit ini berbeda pada setiap penderitannya.

 

Kaki kiri Kunti sangat lemah dan dia harus menjadi operasi untuk memperkuatnya. Tapi setelah sebulan pulih, kondisinya kembali mulai memburuk dan ia kehilangan kekuatan dari seluruh bagian tubuhnya.

 

"Saya selalu lemah dan tidak bisa berlari dengan cepat. Saya adalah seorang pejalan lambat dan hingga saya besar saya harus mendorong kaki kira saya," kata Kunti.

 

Kondisi Kunti semakin memburuk. Kakinya mulai menyusut, melengkung ke arah tubuh dan lengannya juga mengalami hal yang sama hingga membentuk S.

 

Kunti dan Ibunya sekarang hanya bisa mengharapkan datangnya keajaiban yang bisa menyembuhkan dan membuat Kunti bisa berjalan lagi.

 

Warga desa tempat Kunti dan ibunya tinggal turut merasakan kesedihan dan berbaik hati memberikan sejumlah uang untuk membantu mereka berobat ke dokter di kota-kota besar yang mungkin dapat membantunya.

 

"Kami tidak punya uang untuk mendapatkan perawatan medis yang canggih. Uang sedikit yang saya punya sudah digunakan untuk operasi pertama Kunti, tapi sekarang saya tidak punya uang lagi," ujar Tilakwa.

 

"Tapi sekarang dengan bantuan warga desa, kami berharap dapat pergi ke kota dan bertemu dengan beberapa dokter." tutupnya.

 

Seorang dokter yang memeriksa mendiagnosa bahwa Kunti mengalami Osteogenesis Imperfecta (OI) atau penyakit tulang rapuh.

 

Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline