RIAU ONLINE - Kita sering terhenyak saat mendengar berita tentang kasus pedofilia di Indonesia. Lalu, apa sebenarnya pedofilia?
Pedofilia merupakan suatu ketertarikan seksual yang tidak alamiah. Seorang pedofilia mempunyai fantasi ketertarikan melakukan aktivitas seksual dengan anak di bawah umur atau yang disebut (prapubertas).
Anggota Redaksi Medis Kedokteran Umum KlikDokter.com, dr. Nadia Octavia menjelaskan seorang pedofilia tertarik pada anak laki-laki maupun perempuan. Namun, seorang pedofil kebanyakan adalah pria tapi tidak menutup kemungkinan juga terjadi pada wanita.
Bukan hanya memiliki ketertarikan kepada anak-anak, menurutnya pedofil juga memiliki ketertarikan seksual terhadap orang dewasa serta memiliki hubungan dengan orang dewasa layaknya orang pada umumnya.
"Seorang pedofil memiliki fantasi seksual, hasrat seksual, perilaku atau keinginan melakukan aktivitas seksual yang berulang dengan anak usia prapubertas yakni di bawah 13 tahun selama sekitar 6 bulan," ujar Nadia.
Seseorang yang memiliki kelainan ini sering mengalami tekanan, stres, merasa bersalah, cemas, menyendiri, serta gangguan pada pekerjaan atau hubungan sosial dengan orang lain. Sulit untuk mendiagnosis seseorang itu pedofil. Mereka tidak menyadari dan jarang yang melakukan pengobatan ke psikiater.
Sejak tahun 1968, American Psychiatric Association (APA) telah memasukkan pedofilia ke dalam Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders.
Sebenarnya pedofilia bisa diobati, namun banyak para ahli yang meragukan. Meskipun demikian, melalui terapi seorang pedofil dapat mengontrol perasaannya, hasratnya, dan mengalihkan pikirannya dari aktivitas seksual.
"Selain psikoterapi, biasanya akan diberikan juga obat-obatan atau terapi hormonal untuk mengurangi hasrat seksual." tutupnya.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline