Mahasiswa UIN Ini Diancam Dibunuh Pengurus Organisasi Kepemudaan

Pengancaman.jpg
(INTERNET)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Seorang mahasiswa Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim (UIN Suska) Riau, Risky Ananda diancam bunuh oleh orang yang mengaku Sekretaris sebuah organisasi pemuda di Kabupaten Kampar.

 

Risky yang akrab disapa Pablo oleh rekan-rekannya ini diancam karena dianggap menjadi dalang pengrusakan sekretariat BEM UIN pada Rabu (30/3/2016) kemarin. 

 

"Ancaman ini adalah buntut panjang dari pengusiran MLM yang pada Selasa (29/3/2016) malam lalu mengadakan acara di Islamic Centre UIN. Acara MLM itu bekerja sama dengan Ormas PP untuk melakukan pengamanan," ujar Pablo kepada RIAUONLINE.CO.ID, Kamis (31/3/2016).

 

Namun dalam ancaman tersebut Pablo heran mengapa organisasi kepemudaan itu yang malah mengancam dirinya dan bukan dari pihak BEM UIN yang sekretariatnya diacak-acak puluhan massa aksi mahasiswa.

 



BACA JUGA : 22 Titik Api Terpantau di Riau, BMKG: Titik Api Melonjak Saat Malam Hari

 

"Kita merasa ancaman itu dilayangkan karena Presma UIN merupakan anggota PP sehingga afiliasi tersebut membuat BEM UIN disokong oleh ormas eksternal kampus. Kita punya buktinya bahwa Presma UIN itu orang PP," tegasnya.

 

Mahasiswa jurusan Teknik Elektro ini juga mengecam hadirnya ormas dan segala atributnya dalam kampus itu tak diperbolehkan. (KLIK JUGA: ISIS Diduga Berencana Serang Perdana Menteri Belgia)

 

Ini kali kedua organisasi kepemudaan itu masuk kampus UIN. Seingat Poblo, sebelumnya pernah terjadi pemukulan oleh oknum anggota organisasi yang bertugas sebagai keamanan di dalam kampus.

 

terkait tuduhan bahwa dirinya merupakan dalang yang memprovokasi perusakan sekretariat BEM UIN, Pablo secara tegas membantah. Dirinya menegaskan tak terlibat dalam perusakan tersebut.

 

"Waktu itu korlap sudah meminta massa untuk tidak bertindak anarkis. Jika ada bukti yang menguatkan saya terlibat pengerusakan atau menjadi dalang, saya siap diberi sanksi sesuai kode etik UIN dan juga siap diproses lewat hukum yg berlaku," tandasnya.

 

Hingga kini, kontak nomor telepon 0812-4067-1767 atas nama Andri, pengancam Pablo tak bisa dihubungi. Berkali-kali redaksi menghubunginya untuk melakukan konfirmasi namun nomor tersebut tidak aktif.