Kata Mahasiswa UIN Ini: Tak Ada Kami Memukul

pemukulan.jpg
(INTERNET)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Koordinator aksi Aliansi Mahasiswa Islam UIN Suska Riau, Ali Tondi Hasibuan membantah adanya pemukulan dalam aksi yang dilakukan oleh puluhan mahasiswa di Sekretariat BEM UIN, Rabu (30/3/2016) lalu.

 


Ali menegaskan dirinya melihat segala yang terjadi pada seorang mahasiswa perempuan yang mengaku dirinya dipukul oleh massa aksi. Saat itu dirinya ada di barisan terdepan. Sehingga ia tahu secara runut apa yang terjadi pada perempuan tersebut.

 

"Saya pastikan dalam aksi yang dilakukan di Sekre BEM itu tak ada satupun pemukulan. Waktu itu hanya ada satu perempuan saja yang mengaku utusan dari rektorat. Padahal dia mahasiswa. Kami merangsek masuk tapi dia menolak kami masuk," urai Ali menerangkan pada RIAUONLINE.CO.ID, Kamis (31/3/2016).

 

Ketika massa mencoba masuk, terjadi cekcok mulut antara massa mahasiswa yang datang dengan seoorang mahasiswa perempuan di sana. Massa mencoba mengusir mahasiswa tersebut supaya tak ikut campur.

 

"Waktu itu mahasiswa itu cuma diusir dengan cara didorong keluar. Tak ada yang berani melakukan pemukulan. Mereka semua sadar kalau dia perempuan dan hanya di tempatkan sebagai umpan oleh BEM UIN saja. Bisa saya pastikan tak ada yang dipukul ketika itu," tegas Ali menjamin aksinya ketika itu.



 

BACA JUGA : Mahasiswa UIN Ini Diancam Dibunuh Pengurus Organisasi Kepemudaan

 

Sementara itu pengurus BEM dan Presma UIN, Robi Rendra, kata Ali malah melarikan diri ketika massa mendatangi sekre BEM UIN. Padahal awalnya kedatangan puluhan massa tersebut bukan untuk melakukan penyerangan melainkan hendak meminta klarifikasi.

 

KLIK JUGA : Riau Salah Satu Daerah Yang Dipantau KPK

 

"Kami waktu itu datang hanya hendak meminta klarifikasi atas klaim mereka atas aksi pembubaran acara MLM yang kami lakukan pada malam sebelumnya. Padahal waktu malam itu tak ada BEM muncul di tengah dan tiba-tiba mereka klaim aksi itu," jelasnya.

 

Ketika massa mahasiswa yang dikomandoi oleh Ali datang ke sekre BEM, Robi menyuruh seluruh anggotanya lari dan membubarkan diri. Melihat hal tersebut, massa yang datang menjadi emosi karena merasa tak diterima dengan baik.

 

"Massa kemudian kalap dan mengamuk. Itu di luar kendali dari saya sebagai korlap. Padahal sejak awal massa sudah sepakat untuk tidak melakukan tindakan anarkis. Waktu itu pun saya berteriak dan mencegah massa untuk anarkis," ucapnya.

 

Sebagai Korlap, Ali mengaku meminta maaf jika massa mengacak-acak sekre BEM. Menurut Ali hal itu di luar kendalinya. Namun Ali akan mempertanggung jawabkan perbuatannya jika memang ada bukti yang menunjukkan dirinya melakukan pemukulan. "Saya siap bertanggungjawab kalau memang ada bukti yang jelas dan kuat," tandasnya.