RIAU ONLINE - Presiden AS Barack Obama menyambut baik sanksi Dewan Keamanan PBB terhadap Korea Utara. Menurut dia, langkah itu merupakan bentuk kesepahaman, persatuan dan respon yang tepat terkait uji coba nuklir yang dilakukan Korut pada 6 Januari dan peluncuran roket 7 Februari.
'Masyarakat internasional, berbicara dengan satu suara, telah mengirimkan Pyongyang pesan sederhana, Korea Utara harus meninggalkan program-program berbahaya dan memilih jalan yang lebih baik bagi orang-orang," kata Obama dalam sebuah pernyataan.
BACA JUGA : Senjata Nuklir Korut Siap Diluncurkan Kapan Saja
Pembatasan perbankan akan diperketat pasca keluarnya sanksi itu. Resolusi juga mengencangkan embargo senjata dengan melarang penjualan senjata. Juga mengawasi kapal kecil yang dicurigai membawa barang ilegal untuk Korea Utara dari pelabuhan.
KLIK JUGA : Ditanya Soal Pensiun, Ini Jawaban Messi
'Ini adalah salah satu langkah yang paling sulit kita telah sepakat terhadap negara manapun di dunia," kata Duta Besar Inggris Matthew Rycroft, merujuk ke Korea Utara.
Di bawah sanksi itu, negara-negara anggota PBB akan mengusir diplomat Korea Utara jika terlibat dalam penyelundupan atau kegiatan ilegal lainnya.
Tak hanya itu, sebanyak 16 orang dan 12 entitas ditambahkan dalam daftar hitam PBB. Termasuk lembaga Korea Utara NADA dan kantor agen mata-mata.