RATUSAN warga mendatangi Posko Kesehatan Bank Riau-Kepri Peduli Bencana Asap, Selasa (13/10/2015), di halaman Kantor Lurah Kulim, Tenayanraya, Pekanbaru.
(HUMAS BANK RIAU-KEPRI)
RIAU ONLINE, PEKANBARU - Usai Riau dilanda banjir besar beberapa waktu lalu, kini pihak Bank Riau-Kepri (BRK) akan memberikan kelonggaran kredit kepada para pelaku usaha budidaya ikan dan petani di Riau.
Menurut Dirut BRK, Irvandi Gustari musibah ini menimbulkan dampak buruk bagi perekonomian Riau dari sektor budidaya perikanan dan pertanian. Hal ini membuat Irvandi memandang penting untuk membuat kondisi iklim budidaya perikanan dan pertanian didorong untuk normal kembali.
"Sebagai Bank daerah, kami tentu memiliki peran yang cukup penting untuk menyelamatkan kondisi ekonomi supaya dapat tergerak kembali pasca banjir lalu, terutama pada sektor usaha budidaya perikanan dan pertanian. Kita akan mendorong itu," tutur Irvandi ketika dihubungi, Jumat (26/2/2016).
Namun begitu Irvandi mengatakan pihaknya akan menseleksi debitor yang bisa dan layak diselamatkan dengan pola restrukturisasi dan rescheduling.
BACA JUGA : Sektor Perikanan Riau Merugi Rp 12,5 Miliar Akibat Banjir
"Musibah ini akan menjadi pertimbangan kami selaku kreditor. Namun, tidak semua kreditor dapat diselamatkan. Kita akan melakukan seleksi bagi pelaku usaha yang bisa diselamatkan," kata Irvandi.
KLIK JUGA : Jikalahari Optimis Isu Lingkungan Bisa Masuk Kampus
Bank Riau Kepri membidik level NPL berada pada posisi 2% dengan melakukan restructuring dan resceduling loan dan membina para pelaku usaha. Tahun lalu, rasio NPL Bank Riau Kepri dinilai cukup tinggi, yaitu 4,2%, hampir mencapai 5%.
Untuk data kerugian peternak budi daya ikan Riau Akibat Banjir di Riau sendiri ada 120 orang. Ratusan pelaku usaha tersebut berasal dari Kabupaten Kampar dan Kuantan Singingi.
Varietas ikan yang merugi selama banjir lalu adalah ikan Bawal, Gurame, Jelawat, Patin, Lele dan Emas. Akibat banjir ini akan berpengaruh pada pencapaian target produksi budidaya Ikan tahun 2016 sebesar 60 ribu ton.
"Untuk di Kampar dan Kuansing jumlah Kerambah Ikan yang rusak ada 707 unit, kolam ikan yang rusak ada161 dan ikan yang hanyut ada sejuta ekor. Total keseluruhan kerugian yang disebabkan oleh bencana ini dari Kampar sebesar Rp11,9 miliar dan Kuansing Rp500 juta," ujar Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Riau, Tien Mastina.