RIAU ONLINE - Penggunaan dan pemasangan gambar-gambar mengerikan di bungkus rokok, ternyata tak mampu mengurangi niat orang untuk menghisap tembakau bercampur bahan kimia tersebut.
Hasil penelitian ditulis di jurnal Communication Research oleh tim peneliti dari Universitas Illinois menyatakan, alasan utama kenapa gambar-gambar mengerikan itu tak mampu mengurangi pengihisap rokok karena itu “dipandang banyak pihak sebagai ancaman atas kebebasan, pilihan atau otonomi” dan mereka bertindak melawan peringatan itu.
(Baca Juga: Laki-laki Ini Meninggal Gara-gara Rokok)
“Apa kami dapati adalah sebagian besar orang tidak menyukai gambar-gambar mengerikan ini, apakah mereka perokok atau bukan perokok”, ujar Nicole LaVoie, mahasiswa program doctoral dalam ilmu komunikasi dan pemimpin penelitian tersebut, dikutip dari voaindonesia.com.
Ia menjelaskan, iklan tersebut menimbulkan kemarahan orang dan membuat mereka “menunjukkan pikiran-pikiran negatif tentang bungkus rokok, yang mereka nilai justru menipu”.
Menurut LaVoie, tentu saja gambar-gambar pada bungkus rokok itu juga membuat mereka memikirkan sumber gambar itu, dalam hal ini pemerintah, mengharuskan pemasangan gambar tersebut, dan menilai pemerintah terlalu campur tangan dalam urusan mereka.
Tim peneliti memusatkan perhatian pada 435 mahasiswa strata satu berusia diantara 18-25 tahun, termasuk di antaranya 17,5 persen perokok. Dua per tiga kelompok itu adalah perempuan dan 62,3 persen warga kulit putih. Sisanya bukan warga kulit putih atau multi-ras.
Setiap partisipan diberi satu bungkus rokok dengan merk terkenal. Separuh perokok dan separuh non-perokok diberi rokok dengan gambar-gambar mengerikan pada bungkusnya. Sementara sisanya diberi rokok dengan bungkus bertuliskan peringatan yang biasa disampaikan di Amerika.
(Klik Juga: Hanya Rokok Racun yang Bebas Diperjualbelikan)
Gambar-gambar mengerikan itu telah disetujui oleh Badan Urusan Pangan dan Obat-Obatan FDA untuk digunakan di Amerika. Gambar-gambar itu diperkirakan telah digunakan mulai tahun 2012, tetapi ada beberapa tantangan hukum terhadap penggunaan gambar-gambar itu.
Setelah melihat bungkusan rokok itu, para partisipan diberi daftar pertanyaan yang mengukur ciri-ciri kepribadian dan sekaligus reaksi mereka terhadap bungkus rokok itu.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline