RIAU ONLINE - Keinginan sepasang suami istri untuk segera memiliki anak, ternyata tak segampang yang dibayangkan sebelum mengarungi bahtera rumah tangga.
Satu dari berbagai hal yang sering luput perhatian adalah adanya gangguan pada sperma pria. Untuk mengetahui gangguan pada sperma pria, kata dr. Alvin Nursalim, Anggota Redaksi Medis Kedokteran Umum KlikDokter.com, dapat dilakukan dengan analisis cairan sperma.
Usai proses analisa cairan sperma, jenis kelainan sperma baru dapat ditentukan, untuk kemudian dapat ditentukan pula penanganannya. Berikut beberapa jenis kelainan sperma yang perlu Anda ketahui:
(Baca Juga: 4 Hal Memicu Sperma Anda tak Berkualitas)
Azoosperma
Untuk membuahi sel telur, diperlukan satu sel sperma. Namun jumlah sperma yang banyak diperlukan karena tidak semua sel sperma dapat bertahan hidup guna membuahi sel telur. Azoosperma merupakan sebuah kondisi medis dimana tidak ditemukan sperma pada semen.
Ini dikaitkan dengan fertilitasi yang rendah, bahkan sterilitas. Keadaan ini mempengaruhi 1 persen dari populasi pria. Terdapat berbagai penyebab azoosperma seperti gangguan hormon, bahkan gangguan genetik. Pada pemeriksaan sperma, tidak terlihat sel sperma yang memadai.
Berikut beberapa kelainan sperma yang perlu Anda ketahui lainnya:
Oligozoosperma
Ini merupakan keadaan dimana cairan sperma hanya mengandung sedikit sel sperma. Dampaknya, pada infertilitas pria. Konsentrasi sperma di bawah 20 juta sperma/ml dapat dikatakan oligozoosperma. Pada keadaan berat jumlah sperma dibawah 5 juta sperma/ml.
(Klik Juga: Makanan Ini Bikin Pria Sehat dan Perkasa)
Asthenozoosperma
Ini adalah istilah digunakan untuk menggambarkan adanya penurunan motilitas sperma. Sperma yang baik adalah sperma dapat bergerak dengan cepat dan lurus ke depan. Namun apabila terdapat gangguan morfologi sperma, maka akan menyebabkan kecepatan pergerakan sperma menurun.
Teratozoosperma
Teratozoosperma adalah keadaan dimana bentuk sperma tidak normal. Penyebab dari keadaan ini tidak diketahui pada sebagian besar kasus. Namun keadaan Teratozoosperma dikaitkan dengan penyakit Hodgkin’s, penyakit coeliac dan penyakit Crohn.
Bentuk sperma tidak normal dapat menyebabkan penurunan motilitas sperma dan mencegah masuknya sperma ke sel ovum.
Berikut ini masih terdapat beberapa kelainan sperma yang perlu Anda ketahui lainnya:
Hypospermia
Hypospermia merupakan keadaan medis dimana seorang pria memiliki jumlah cairan sperma yang sedikit, yaitu 1.5 ml. Bedakan dengan oligozoosperma yang berarti konsentrasi sperma yang rendah.
(Lihat Juga: Ingin Miliki Kualitas Sperma Baik? Begini Caranya)
Keadaan ini tidak menyebabkan infertilitas, namun jika jumlah cairan sperma diikuti dengan konsentrasi sperma yang rendah, maka keadaan ini dapat menyebabkan infertilitas.
Hyperspermia
Ini keadaan dimana seorang pria memiliki jumlah sperma yang banyak. Jumlah cairan sperma pada keadaan hyperspermia melebihi volume normal, sampai lebih dari 15.5 ml. Keadaan ini adalah lawan dari keadaan hypospermia.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline