Seorang Warga Pangkalan Terseret Arus Banjir

Jalan-Sumbar-Riau-Terendam-Banjir.jpg
(RIAUONLINE.CO.ID/ZUHDY FEBRIYANTO)

RIAU ONLINE, PANGKALAN - Banjir akibat meluapnya Batang atau Sungai Pangkalan, Kabupaten Pangkalan 50 Kota, Sumatera Barat, mulai memakan korban. 

 

Wartawan RIAUONLINE.CO.ID, Zuhdy Febriyanto, yang berada di lokasi banjir, melihat seorang anak perempuan berlarian sambil menangis. Informasi diperoleh, gadis tersebut menangis akibat orangtuanya terseret arus banjir. 

 

(Baca Juga: Jalan Sumbar-Riau Terendam Banjir, Ribuan Kendaraan Mengular

 

Hingga kini, kabar terseretnya warga tersebut belum bisa terkonfirmasi. Pasalnya, saat disambangi kantor Mapolsek Pangkalan, seorang polisi berpakaian olahraga bertuliskan Polisi, tampak duduk-duduk saja di Mapolsek. Tampak tak ada anggota polisi turun ke lokasi banjir. 



 

"(Evakuasi) bukan tugas kami," kata polisi itu saat menjawab pertanyaan RIAUONLINE.CO.ID, Senin (8/2/2016) pagi. 

 

Tak hanya itu, evakuasi warga yang rumahnya terendam banjir hanya dilayani dengan satu perahu karet bertuliskan BNPB. Sedangkan bantuan lainnya dari pemerintah dan petugas BNPB Provinsi Sumatera Barat dan Kabupaten 50 Kota, belum tiba juga. 

 

(Klik Juga: Warga Tuding Pengelola PLTA Koto Panjang Lambat Buka Pintu Air

 

Akibatnya, warga terpaksa harus mengandalkan kemampuan sendiri dengan menggunakan perahu-perahu yang mereka miliki. Hingga pukul 11.00 WIB, ketinggian air semakin bertambah dan iringan rintik-rintik hujan tiada henti turun. 

 

Zuhdy juga melaporkan, evakuasi masih dilakukan warga. Kini masih hujan rintik-rintik tak berhenti. Ketinggian air semakin naik, 30 cm naik dari ketinggian semula. Sejak dari tadi malam, listrik padam. 

 


Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline