RIAU ONLINE, PANGKALAN - Setelah 12 jam banjir menenggelamkan badan jalan lintas menghubungkan Provinsi Riau dengan Sumatera Barat di Kecamatan Pangkalan Koto Baru, akhirnya bisa lepas dari kemacetan akibat antrean panjang.
Jalan yang menghubungkan dua provinsi tersebut, tak bisa dilalui sejak Senin (8/2/2016) dinihari. Namun, Senin petang, sekitar pukul 18.30 WIB, mobil yang terjebak di antara masjid jembatan Batang Pangkalan dengan Pos Polantas di Rangkiang, telah bisa memutar arah menuju Pekanbaru.
(Baca Juga: Ingin Numpang Pipis di Mapolsek Dijawab, Ini Kantor VIP Bukan Kantor Lurah)
"Kami mulai keluar 18.30 WIB, dari arah Pangkalan ke Pekanbaru sudah bisa. Namun, bagi yang melanjutkan perjalanan ke Sumbar, tak bisa. Air masih tinggi di kantor polisi," kata Rozita, warga Pekanbaru yang terjebak di antara dua titik banjir sejak dinihari tadi.
Wartawan RIAUONLINE.CO.ID, Zuhdy Febriyanto, yang berada di lokasi banjir melaporkan, terjadi tiga lapis kendaraan di badan jalan lintas tersebut.
Kendaraan yang hendak putar arah ke Pekanbaru, harus dibantu warga sekitar. Ketika itu, air sudah mulai surut dan tak lagi menenggelamkan badan jalan.
Namun demikian, rumah-rumah warga di kanan kiri jalan, masih tenggelam dan menyisakan atap seng saja. "Dibandingkan Senin dinihari, sudah mulai surut. Jika tadi subuh air menenggelamkan atap seng rumah warga, kini saat kami keluar dari antrean setinggi lubang angin rumah warga," cerita Rozita.
(Klik Juga: Inilah Foto-foto Banjir Pangkalan)
Rozita menjelaskan, saat banjir datang dinihari, warga Pangkalan Kota Baru, tak bisa berpikir panjang. Mereka hanya memikirkan bagaimana menyelamatkan nyawa dan diri sendiri. Akibatnya, tutur Rozita, ia memperkirakan kerugian akibat banjir ini hingga miliar Rupiah.
Simak berita Banjir Pangkalan lainnya dengan klik di sini.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline