RIAU ONLINE, PEKANBARU - Pelaksana Tugas Ketua DPD Partai Golkar Riau, Arsyadjuliandi Rachman, mengaku lelah hadapi konflik dualisme kepengurusan di partai berlambang pohon beringin tersebut.
Andi Rachman, panggilan akrabnya, berharap Golkar tak lagi pecah dan alami konflik internal berkepanjangan. Bagi Pelaksana Tugas Gubernur Riau ini, ishlahnya Golkar yang baru saja tercapai, harus dipertahankan.
(Baca Juga: Septina Rusli Batal Jadi Ketua DPRD Riau)
Ia merasakan dampak konflik yang mendera Partai Golkar hingga beberapa waktu lalu. Karena gonjang-ganjing tersebut begitu terasa hingga ke daerah.
Contohnya saja, dalam mengusung calon kepala daerah yang menggelar Pemilukada serentak di 9 kabupaten dan kota di Riau. Selain itu, penunjukkan Septina Primawati Rusli, istri Gubernur Riau dua periode, Rusli Zainal, juga kontroversi dan berpolemik kepanjangan.
"Kita berharap tak ada lagi konflik di internal tubuh partai kita, karena sangat terasa sekali dampaknya hingga daerah. Paling terasa adalah terganggunya proses perkaderan di dalam partai, tersendat," ungkap Andi dalam sambutannya pada pembukaan Musda Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI) Riau, Kamis (4/2/2016).
Beruntung pada Pilkada akhir 2015 lalu, kader Partai Golkar yang menang di Riau. Andi mengaku sudah sangat lelah dengan konflik yang menerpa Golkar selama ini.
(Klik Juga: Babak Baru Pertarungan Andi Rachman-Rusli Zainal di Soksi Riau)
"Kita cukup bersyukur karena pada Pilkada lalu banyak juga kader kita yang menang. Kalau tidak kita yakin kalau Golkar di Riau bakal sangat terpuruk di Riau akibat konflik yang berkepanjangan ini," jelasnya.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline
