RIAU ONLINE - Galau. Kata yang sering menyerang generasi muda saat ini. Namun, tahukah Anda ternyata galau dapat menjadi pemicu masalah kesehatan gangguan cemas paling rendah.
Kegalauan dapat menjadi penyebab terjadinya masalah kesehatan mental lebih serius dan menyulitkan seperti stres, depresi, gangguan cemas, gangguan panik dan lain sebagainya. (Baca Juga: Jangan Anggap Remeh Gatal-gatal di 5 Area Vital Laki-laki Ini)
Cara mengatasai rasa galau dengan mencurahkan isi hati atau lebih dikenal dengan curhat. Cara lainnya, konseling dengan tenaga medis dan relaksasi dapat dilakukan sendiri.
Seperti dijelaskan dr Jessica Florencia, Anggota Redaksi Medis Kedokteran Umum KlikDokter.com, untuk mengatasi rasa galau ada enam langkah yang dapat dilakukan sendiri, antara lain:
1. Ambil waktu untuk tenang
Pilihlah suatu waktu setiap hari untuk menenangkan diri, baik sebelum tidur atau sesaat setelah bangun atau saat siang hari.
2. Matikan dan hindari semua perangkat teknologi
Untuk sesaat jauhkanlah diri Anda dari kebisingan teknologi dengan mematikan semua gadget seperti smartphone, handphone, tablet, laptop, komputer dan lainnya.
3. Sediakan waktu 20 menit
Untuk melepaskan diri dari pikiran-pikiran yang mengganggu dan membebani Anda bisa menyediakan waktu 20 menit setiap hari.
4. Relaksasi otot
Selama 20 menit yang disediakan tersebut Anda bisa membiarkan otot-otot diseluruh tubuh menjadi rileks dan lepaskan semua ketegangan.
5. Latihan pernapasan
Dalam waktu 20 menit tersebut, Anda bisa melakukan teknik pernapasan dalam dengan menarik dan membuang napas dalam, secara teratur dan berirama dengan perlahan-lahan dan santai
6. Penuhi nutrisi dan gizi seimbang
Ada beberapa nutrisi yang mempunyai peran penting kenapa kita mudah cemas, stres, depresi dan galau. Salah satunya zat besi.
Selain depresi, anemia defisiensi besi juga dapat memicu kesulitan konsentrasi, penurunan kecerdasan, mudah lelah, lemah. cemas, kehilangan nafsu makan, gangguan tidur, kerontokan rambut, dan autisme pada anak. (Klik Juga: Kencing Anda Bernanah? Ini Penyebab Utamanya)
"Saat latihan relaksasi, kita akan merasa jauh lebih santai, namun segera setelah kembali beraktivitas, kegalauan itu akan muncul kembali," kata Jessica.
Menurutnya hal tersebut termasuk wajar. Perlu latihan yang konsisten dan teratur sampai beberapa minggu untuk dapat mengatasi dan mengendalikan kegalauan dalam diri dan merasa lebih rileks.
"Mampu mengatasi kegalauan akan membantu kita tidak terjatuh dalam masalah mental yang lebih berat lagi di kemudian hari," ujarnya.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline