KONTAINER produk-produk China siap diekspor di pelabuhan Yantai, provinsi Shandong (foto: ilustrasi). Perlambatan ekonomi China memicu turunnya harga komoditas dunia.
(REUTERS)
RIAU ONLINE - Anjloknya harga-harga komoditas dunia saat ini, justru mendapat keuntungan tersendiri bagi China. Padahal, negara-negara penghasil komiditas tersebut, mulai dari Brazil hingga Afrika Selatan, mengalami kerugian yang sangat luar biasa.
Lalu siapa paling mendapat keuntungan dari hal ini? Banyak pihak menduga China, negara kerap dipersalahkan karena mendorong turunnya harga-harga karena perlambatan ekonominya.
Penghematan tahunan China karena anjloknya harga-harga komoditas mencapai 460 miliyar Dolar AS, menurut perhitungan Kenneth Courtis, mantan Wakil Direktur Goldman Sachs Group Inc Untuk Asia. (Baca Juga: COP21 Hasilkan Kesepakatan Pembatasan Pemakaian Energi Fosil)
Sekitar 320 Miliar Dolar AS berasal dari harga minyak yang lebih murah, dan sisanya dari komoditas energi, logam, batubara dan hasil-hasil pertanian.
Keuntungan itu, seperti dilansir dari voaindonesia.com, mempengaruhi seluruh bidang perekonomian, menurunkan atau menstabilkan harga semua barang, mulai dari ongkos pemanas rumah dan harga BBM hingga biaya bahan-bahan di pabrik.
Ini juga mendorong upaya China menyelaraskan pertumbuhan ekonominya dari selama ini bergantung pada industri berat dan investasi, menuju konsumsi barang dan jasa.
Dalam pernyataan bulan ini Kementerian Perdagangan China mengatakan negara itu menghemat biaya impor 188 miliar Dolar AS tahun lalu dari 10 komoditi, mulai dari minyak hingga gas alam dan kedelai.
“Ini secara signifikan memangkas biaya perusahaan-perusahaan di dalam negeri dan memperbaikiefisiensi ”, ujar juru bicara kementerian itu.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline