PLTA Koto Panjang Beri Bantuan Korban Banjir Kampar

BANTUAN-LOGISTIK.jpg
(BPBD Kampar)

RIAUONLINE, PEKANBARU - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kampar menerima paket bantuan logistik bencana dari PT PLN Waduk PLTA Koto Panjang. Bantuan diberikan kepada korban banjir di Kabupaten Kampar.

 

Bantuan sembako yang disalurkan oleh PT PLN berupa Beras 200 kg, Mie instan 40 kardus, kue kue 25 pack, Gula 20 kg, kopi 100 pack, Teh 20 pack, Susu 15 kaleng. Bantuan tersebut diserahkan di Posko Utama Rumbio yang nantinya akan dibagi dan diatur distribusinya oleh pihak BPBD Kampar.

 

"PLN memberikan bantuan bencana kepada masyarakat. Bantuan ini diberikan karena pembukaan pintu air Waduk PLTA Koto Panjang yang sedang meluap sehingga masyarakat yang pemukimannya berada di DAS Sungai Kampar menjadi ikut terdampak atas meluapnya volume air tersebut dan merendam rumah-rumah mereka," ungkap Kasi Kedaruratan BPBD Kampar, Muhammad Nasir kepada RIAUONLINE.CO.ID, Senin (18/1/2016).

 



BPBD Kampar sendiri merilis ada 10 Kecamatan di Kampar yang daerahnya terendam banjir akibat naiknya volume Sungai Kampar. Dari 10 Kecamatan tersebut, hingga kini ada 5407 kepala keluarga yang kini rumahnya menjadi korban banjir. (KLIK: Banjir Rendam Ribuan Rumah Di Kampar)

 

"Masyarakat yang rumahnya terdampak banjir Sungai Kampar kini mengungsi ke rumah sanak saudara mereka yang rumahnya tidak terkena banjir. Untuk kebutuhan konsumsi sendiri, tiap jam makan mereka selalu datang ke posko bencana untuk mendapatkan jatah makan setiap harinya," ungkap Nasir usai bertugas mengecek keadaan posko.

 

Dapur lapangan & tenda darurat yang didirikan untuk menanggulangi korban bencana banjir tersebar di beberapa desa. "Desa Tanjung Rambutan, Desa Rumbio Kecamatan Kampar dan Desa Pulau Rambai Kecamatan Kampar Timur, Desa Pulau Permai Kecamatan Tambang, Desa Buluh Cina Kecamatan Siak Hulu," terangnya.

 

Naiknya volume air di Waduk PLTA Koto Panjang merupakan akibat dari curah hujan yang deras di hulu Sumatera Barat beberapa hari terakhir sehingga menyebabkan jumlah volume air yang datang dari hulu meningkat. Hal ini kemudian mengakibatkan waduk menjadi kelebihan beban. Untuk menormalkan kapasitas air yang ada di waduk maka pintu air kemudian dibuka. Namun akibat pembukaan ini, ribuan rumah yang ada di bawahnya menjadi kebanjiran.

 

"Bencana Banjir terjadi pada Jumat malam (15/01/2016) lalu sekitar pukul 11.00 wib disepanjang DAS Sungai Kampar. Ketiinggian air diperumahan warga rata-rata mencapai 50-80 cm," tutup Nasir.