Harga Telur, Bawang dan Cabe Merah Naik

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Harga telur di pasaran naik. Kenaikannya sekitar harga Rp38 ribu hingga Rp40 ribu per-papannya dan sudah berlangsung sejak usai tahun baru lalu.

 

 

Feri, pedagang telur di Pasar Sukaramai menjelaskan, perberbedaan harga tergantung pada kualitas dan ukuran telur yang dijual. Semakin bagus dan besar telur yang dijual maka harganyapun akan semakin tinggi.

 

 

"Harga telur per papan itu sekitar Rp38 ribu sampai Rp40 ribu. Kalau dulu harganya cuma berkisar Rp35 ribu sampai Rp37 ribu saja. Harganya biasanya tergantung pada besar telurnya. Karena pembeli itu lebih suka telur yang besar ketimbang yang kecil," ujar Feri kepada RIAUONLINE.CO.ID, Senin (12/1/2016). (Baca Juga: Disperindag Akan Genjot Produksi Daging Lokal)

 

 



Namun begitu, sampai sekarang Feri dan para pedagang lain juga tidak mengetahui pasti sebab harga telur naik. Padahal di pasaran sendiri, stok telur masih sangat cukup dan stabil. Tak ada kelangkaan terjadi. "Biasanya harga naik itu kalau ada kelangkaan atau banyaknya jumlah permintaan ketimbang jumlah stok kita. Tapi sekarang ini stoknya cukup dan banyak. Kami tak tahu juga kenapa ada kenaikan harga seperti ini," ungkapnya.

 

 

Selain harga telur yang naik, harga bawang merah dan putih juga mengalami kenaikan cukup tinggi dibandingkan dengan komoditas lainnya. Harga bawang merah kini menyentuh pada angka Rp38 perkilonya. Padahal biasanya perkilo hanya berkisar Rp20 ribu perkilonya. "Kalau bawang putih itu harganya dari Rp15 ribu menjadi Rp28 ribnu perkilonya. Untuk bawang kita ambil dari Jawa," urai Feri. 

 

 

Jika telur dan bawang mengalami lonjakan harga cukup signifikan, sementara itu harga cabe merah dan rawit mengalami penurunan harga. Menurut Upik salah seorang pedagang cabe dan sayur-sayuran mengatakan harga cabe merah kini Rp40 ribu perkilonya, sedang harga sebelumnya sampai pada angka Rp50 ribu perkilonya. Untuk cabe rawit harga perkilonya kini Rp30 ribu, sedangkan sebelumnya sampai pada Rp40 ribu perkilo.

 

 

"Kalau cabe merahnya dari Medan, cabe rawitnya dari Jawa. Cabe Sumbar sekarang harganya lagi tinggi. Cabe merah Sumbar perkilonya Rp55 ribu perkilo sedangkan untuk cabe rawit Sumbar harganya Rp40 ribu. Itu baru harga modal, sedangkan yang tadi itu harga kita menjual," jelas Upik.

 

 

Menurut Upik, naiknya harga cabe dari Sumbar disebabkan oleh tingginya curah hujan di Sumbar. "Tiap musim penghujan, harga cabe-cabean pasti naik tinggi. Makanya untuk mengantisipasi turunnya daya beli masyarakat kita gnati cebe Sumbar itu dengan cabe medan dan jawa," tandas Upik.

 

 


Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline