RIAU ONLINE, PEKANBARU - Sorotan tajam terus mengarah kepada Jaksa Agung HM Prasetyo terkait kinerja buruk seperti penilaian publik selama ini terhadap lembaga penegak hukum dipimpinnya, Kejaksaan Agung.
Praktisi Hukum, Effendi Syahputra mengungkapkan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) harus secepatnya mengganti Jaksa Agung dari Partai NasDem ini, jika ingin menumbuhkan kembali kepercayaan masyarakat terhadap kinerja korps adhiyaksa tersebut. (Baca Juga: Desakan Jaksa Agung Prasetyo Mundur Semakin Kencang)
“Saya kira semua publik tahu dari semua anggota Kabinet saat ini Jaksa Agung adalah yang terburuk, tidak ada prestasi menonjol dan semakin jauh tertinggal dari KPK, Jaksa Agung hanya disibukkan menjadi bumper politik penguasa dan cawe-cawe di urusan hajar-hajaran lawan politik saja, ini bahaya kalau dibiarkan terus, merusak tatanan penegakan hukum” papar pengacara muda tersebut
Effendi juga menjelaskan, tidak ada terobosan apapun dilakukan Jaksa Agung Prasetyo selama setahun lebih menjabat. Bahkan hanya menjadi sasaran kritik banyak pihak yang secara langsung ikut melemahkan nilai posisi Jokowi sebagai Presiden.
“Satu hal menggelikan dan sangat kentara kalau Jaksa Agung ini menjadi “boneka politik” partai penguasa ketika ujug-ujug mau ikutan meriksa kasus Freeport, padahal di saat sama ini masih menjadi domain MKD, kan seperti tidak ada kerjaan saja ini kejaksaan agung. Saya rasa banyak juga Jaksa-jaksa sekarang yang malu atas tindakan-tindakan abuse of power yang kerap dipertontonkan oleh pimpinan mereka ini” sambung Effendi dalam bincang-bincangnya dengan RIAUONLINE.CO.ID, Senin (11/1/2016).
Keterkaitan erat kasus Bansos Sumut juga merupakan faktor penting untuk menjadi alasan Jaksa Agung di Reshuffle. Karena menurut Effendi etika dan moralitas Jaksa Agung harus clear, agar institusi tidak terseret-seret dan tidak tersandera dengan pemberitaan negatif Jaksa Agung. (Klik Juga: Kasus Bansos Kisah Gubernur Gatot, Rio dan Jaksa Agung)
“Sekarang Kejaksaan Agung seperti jadi bulan-bulanan diserang pemberitaan negatif, padahal ini kan karena isu bansos yang hanya diindikasi “melibatkan” Jaksa Agung nya, persoalan Jaksa Agung menyangkal yang itu urusan lain, tapi mana mungkin ada asap tebal kalau tidak ada Api yang besar” tutup Effendi yang mulai dikenal sebagai tokoh muda melayu tersebut.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline