RIAU ONLINE, PEKANBARU - Sepanjang Tahun 2015, jumlah konflik Sumber Daya Alam (SDA) di Riau mencapai 55 titik. Titik konflik terbanyak terdapat pada sektor perkebunan yaitu 36 konflik.
Kepala Divisi Riset dan Publikasi Scale Up, Muamar Amidy menjelaskan, konflik SDA tertinggi terdapat di Kabupaten Rokan Hulu dan Pelalawan yang masing-masing berjumlah 9 konflik. "Jumlah konflik tahun ini lebih sedikit dibandingkan Tahun 2014 yang mencapai 60 konflik. Tahun ini juga tidak ada korban jiwa yang ditimbulkan dari konflik SDA tersebut," kata Muammar dalm ekspos kajian Scale Up Tahun 2015, Senin (4/1/206) sore.
Luasan konflik di tahun 2016, lanjut Muammar, seluas 92879,95 hektare. "Luasan konflik terluas juga berada pada sektor perkebunan 51138,8 ha. Terluas kedua ada pada sektor kehutanan seluas 41741,15 ha. Sementara di sektor pertambangan dan tapal batas tahun ini nihil," ungkap Mamay, begitu ia biasa disapa. ( Baca Juga: BPBD Riau Sudah Tahu Kemarau Panjang 10 Bulan)
"Luasan konflik tertinggi terdapat di Kabupaten Bengkalis," lanjutnya.
Konflik yang terjadi antara masyarakat dengan perusahaan di tahun 2015 berjumlah 46 konflik. Menurut catatan Scale Up, konflik tersebut menjdi tipologi tertinggi. Selanjutnya konflik antara masyarakat versus masayarakat berada di urutan kedua sebanyak 6 konflik. Dan masyarakat versus negara hanya ada 2 konflik.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline