RIAU ONLINE, PEKANBARU - Dinas Pendidikan Provinsi Riau tahun 2016 akan menganggarkan Kartu Riau Cerdas (KRC) yang akan diberikan pada para pelajar di semua tingkatan yang ada di Riau. Rencana ini masih digodok secara matang oleh Disdik Riau bagaimana teknis implementasinya nanti.
Kepala Disdik Riau, Kamsol mengatakan KRC ini akan diberikan kepada seluruh pelajar yang ada di Riau untuk menaikkan minat belajar warga Riau.
"Rencana ini berangkat dari survey kita bahwa Riau ini salah satu provinsi dengan angka putus sekolah yang cukup tinggi jika dibandingkan dengan daerah yang lainnya. Kita sangat miris kenapa hal ini bisa terjadi padahal anggaran pendidikan sudah dibiayai oleh negara," keluh Kamsol ketika ditemui, Rabu (30/12/2015) siang. (KLIK: Cukup Bukti, KPU Riau Optimis Menang Sengketa Pilkada)
Setelah ditelisik kata dia, ternyata tingginya angkap putus sekolah di Riau ini karena yang menjadi masalah utama itu bukan lagi tingginya biaya pendidikan, tetapi mahalnya ongkos operasional non-pendidikan selama jenjang pendidikan berlangsung.
"Yang membuat angka itu setiap tahun semakin tinggi itu ternyata karena masyarakat kita masih kesulitan untuk membiayai ongkos non pendidikan seperti uang jajan, uang kost, uang transportasi dan segala macamnya. Ini yang banyak dikeluhkan oleh masyarakat sehingga banyak anak-anak kita putus sekolah karena ini," jelasnya.
Maka Disdik Riau bertekat memberikan bantuan tersebut lewat KRC. Harapannya anggaran tersebut dapat digunakan sebaik mungkin dan bisa sampai secara merata pada seluruh elemen masyarakat Riau. (BACA: Kematian Mahasiswa di Flyover Masih Misterius)
"Untuk anggarannya memang belum masuk pada KUA-PPAS APBD 2016 tapi akan kita usahakan supaya masuk di anggaran perubahan. Kita saat ini masih mematangkan konsepnya karena ketika anggaran sudah turun kita sudah harus punya realisasi penggunannya dan itu harus sampai di tangan masyarakat," jelas Kamsol.
Kamsol membantah KRC adalah program tiruan Kartu Indonesia Pintar (KIP) milik Presiden Joko Widodo yang menjadi salah satu program unggulannya. Kamsol mengatakan bahwa KRC berbeda dengan KIP yang diusung oleh presiden. "Ini sama sekali berbeda dari KIP dan kita tidak meniru Pak Presiden," tandasnya.