RIAU ONLINE - Honda gagal menyabet juara dalam gelaran MotoGP 2015. Namun Wakil Presiden Honda Racing Corporation, Shuhei Nakamoto mengakui kegagalan itu lantaran kesalahan memperoleh data saat uji coba di Sepang. Pihak Honda menyalahkan karakter mesin dan ban yang tidak cocok digunakan oleh dua pembalapnya Marquez dan Pedrosa.
Nakamoto mengatakan, dua pembalap mereka - Marc Marquez dan Dani Pedrosa - mengeluhkan cengkraman ban belakang yang tak mumpuni serta motor yang selalu mengalami wheelie ketika keluar tikungan sepanjang musim ini. Masalah itu sebenarnya sudah di deteksi para teknisi Honda sejak ujicoba motor baru pada November 2014 lalu di Valencia, Spanyol. (KLIK: Rossi, Berhentilah Tuduh Marquez)
"Musim ini hasilnya tidak sebagus yang kami harapkan. Masalah utama terletak pada karakter mesin. Saya ingat ketika tahun lalu kami melakukan tes disini (Valencia), Dani dan Marc sama sekali tidak menyukai mesin baru mereka. Mesin itu memiliki tenaga yang lebih kuat dari sebelumnya tetapi menjadi lebih sulit untuk dikendalikan," ujarnya seperti dilansir laman Crash. Dikutip RIAUONLINE.CO.ID dari laman Tempo.co.
Perubahan dilakukan Honda ketika menjalani tes di Sepang, Malaysia, Februari 2015, sebelum musim MotoGP 2015 bergulir. Saat tes di Sepang, Marquez dan Pedrosa merasa RC 213 V tunggangannya sudah tak mengalami masalah seperti di Valencia. (BACA: Bos Honda Ini Puji dan Sanjung Rossi)
Merasa senang dengan hasil di Sepang, Honda pun menjadikan mesin racikan mereka di Sepang sebagai model yang akan dipakai pada MotoGP 2015. Namun, HRC tampaknya tak memperkirakan karakter sirkuit Sepang yang lembab dan memiliki panas yang cukup tinggi. Karakter udara seperti ini ternyata mempengaruhi tenaga dan agresifitas mesin.
"Ini adalah kesalahan kami. Sepang sangat panas dan memiliki kelembaban udara yang tinggi. Biasanya dalam kondisi seperti itu mesin akan kehilangan tenaga dan berakibat pada menurunnya agresifitas," ujar Nakamoto. (KLIK: Pemerintah Siapkan Sirkuit Sentul Untuk MotoGP)
"Kami tidak melakukan test lagi dalam kondisi cuaca normal yang artinya memiliki rentang temperatur 20 derajat dan sebagainya. Kami melakukan balapan pertama di MotoGP Qatar dan pembalap mengeluhkan hal yang sama seperti saat di Valencia," lanjutnya.
Karena tak diperbolehkan untuk mengubah spesifikasi mesin sepanjang musim, Honda akhirnya berjuang sebisa mungkin untuk mengatasi masalah ini. Mulai dari mengganti knalpot, bukaan gas, mereka lakukan untuk mengurangi efek agresivitas mesin RC 213 V 2015. Namun hasilnya masih tak memuaskan. Juara dunia 2014 dan 2013, Marc Marquez pun harus menerima akibatnya terjatuh pada seri MotoGP Italia di Mugello dan seri MotoGP Catalunya.
Sejak Seri MotoGP Belanda di sirkuit Assen, Marquez pun mengganti sasis motornya menggunakan sasis musim 2014. sampai dengan mengganti sasis seperti musim sebelumnya dilakukan. Namun, pergantian sasis itu juga tak banyak membantu. Marquez kembali terjatuh di Seri MotoGP Inggris di sirkuit Silverstone dan seri MotoGP Republik Ceko di sirkuit Aragon.
Kondisi ini membuat kedua pembalap mereka sulit bersaing dengan dua pembalap Yamaha, Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo. Apalagi Dani Pedrosa sempat absen di beberapa seri karena harus menjalani operasi di tangannya. "Kami kalah telak musim ini, tetapi kami belajar banyak hal," ujar Nakamoto.