RIAU ONLNE, PEKANBARU - Kebocoran anggaran dalam APBD Riau 2015 diperkirakan sebesar Rp 2 triliun, menujukkan tidak efektifnya kinerja Pemerintah Proviunsi Riau saat ini.
Koordinator Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) Riau, Usman memperingatkan kepada Plt Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman, untuk mempertanggungjawabkan kebocoran anggaran dinilainya sangat besar tersebut. (Baca Juga: Inilah Kongres Mahasiswa Islam Termahal di Indonesia)
"Kebocoran besar ini harus dijelaskan bagaimana bisa kebocoran ini terjadi. Angka tersebut bukan angka kecil. Dengan serapan anggaran sangat rendah ini, memalukan sekali karena pemerintah juga alami kebocoran anggaran," ungkap Usman ketika ditemui di kantornya, Senin (16/11/2015).
Kemudian menurut Usman, pemerintah juga harus mengetahui bidang-bidang mana saja mengalami kebocoran tersebut. (Klik Juga: Fitra: Silpa APBD Riau Diprediksi Rp 5 Triliun)
"Pemerintah harus mengevaluasi SKPD mana saja mengalami kebocoran terbesar. Kemudian terpenting juga adalah kebocoran tersebut bisa tidak dipertanggungjawabkan oleh pemerintah hari ini," ungkap Usman kepada RIAUONLNE.CO.ID.
Jika kebocoran anggaran tersebut dapat dipertanggungjawabkan, kata Usman, untuk kepentingan masyarakat, maka hal itu dinilai Usman tidak menjadi masalah yang serius.
"Akhir-akhir ini kita tahu Riau diselimuti asap tebal selama beberapa bulan. Hal itu membuat seluruh SKPD diperintahkan untuk Waspada dan Siaga serta bersiap dengan segala kemampuan untuk melakukan upaya penanggulangan. Langkah tersebut membuat beberapa SKPD harus melakukan kebijakan penanggulangan darurat asap. Efeknya ada beberapa anggaran yang jadi teralihkan untuk itu," tandasnya. (Lihat Juga: Akademisi: Negara Telah Disandera Partai Politik)
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline