4 Sektor Ekonomi Ini Menjerit Akibat Asap Riau

Pasar-Senapelan-Pekanbaru.jpg
(RIAUONLINE.CO.ID/ULTI DESI ARNI)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Dampak asap yang selimuti Riau selama beberapa bulan belakangan ini berimbas pada menurunnya berbagai sektor ekonomi di Riau. Badan Pusat Statistik (BPS) Riau menyebutkan penurunan terjadi terutama 4 sektor lapangan usaha yaitu Pertanian, Kehutanan dan Perikanan, Pertambangan dan Penggalian, Jasa Keuangan dan Asuransi dan Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum.

 

Penurunan pada Triwulan III ini jika dibandingkan dengan Triwulan II sebesar 1,87 persen. Besaran penurunannya berbeda-beda pada setiap sektor. Pada sektor Pertanian, Kehutanan dan Perikanan penurunannya sebesar 9,37 persen. Pertambangan dan Penggalian sebesar 5,94 persen. Untuk Jasa Keuangan dan Asuransi sebesar 0,97 persen dan terakhir sektor Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum menurun 0,03 persen. (KLIK: 4 Rekomendasi BI Untuk Pemerintah Ditengah Kabut Asap)

 

Menurut Ketua BPS Riau, Mawardi Arsyad penurunan terbesar pada sektor perkebunan dan pertanian. "Hal ini terjadi karena harga sawit dan karet sangat jatuh harganya. Selain itu pertanian padi juga menurun pada Triwulan ini karena dampak asap salah satunya," ujar Mawardi, Kamis (5/11/2015).

 



Kendati secara garis besar pertumbuhan ekonomi di Riau tetap mengalami pertumbuhan, Mawardi mengatakan akibat asap lalu kerugian yang dihasilkan jauh lebih banyak. Puncak musim asap yang terjadi sejak September lalu akibatkan kendala pada berbagai sektor ekonomi yang ada. (LIHAT: Bertemu Jokowi di AS, Chevron Bahas Proyek Laut Dalam)

 

"Dari laporan yang kita dapatkan kerugian akibat asap lalu snagat kompleks sekali di Riau. Yang paling besar kerugian terjadi pada menurunnya hunian hotel, transportasi udara dan pariwisata. Menurunnya sektor tersebut merambat pada hampir seluruh lapangan ekonomi. Pada makanan siap saji, taksi, dan lainnya," urai Mawardi.

 

Sedangkan selama asap terjadi, konsumsi pemerintah terjadi kenaikan yang cukup signifikan. BPS Riau mencatat pengeluaran pemerintah naik sebesar 7,82 persen.

 

"Untuk pengeluaran pemerintah rinciannya adalah pada Administrasi Pemerintah, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib. Pengeluaran ini seperti pada operasional selama penanggulangan asap terjadi, kemudian pada obat-obatan serta pengerahan pasukan TNI ke Riau," tandasnya.