(AP)
Sabtu, 7 November 2015 17:55 WIB
Editor: Fakhrur Rodzi
(AP)
RIAU ONLINE - Bekas negara pecahan Uni Sovyet yang mayoritas penduduknya beragama Islam, Kyrgyzstan, mulai gencar membangun-bangun mesjid dan menyemarakkan kegiatan ke-Islaman di negeri tersebut.
Negara ini merdeka dari Uni Soviet tahun 1991. Islam mulai mengakar di negara kecil Asia Tengah itu sejak lama, jauh sebelum Uni Sovyet menganeksasi wilayah mereka. (Baca Juga: Alhamdulillah, Adik Saya Punya Agama Baru, Katolik)
Kini terdapat lebih dari 2.000 masjid di Kyrgyzstan, dan sebagian besar dibangun dalam 25 tahun terakhir. Saat di bawah pemerintahan rezim Komunis, jumlah masjid bisa dihitung pakai jari dan kegiatan keagamaan sama sekali ditiadakan.
Baca Juga
Kepala Pusat Pendidikan Islam di Jalal-Abad, Kyrgyzstan baratdaya, Dilmurod Urozov mengatakan, peningkatan keyakinan beragama di kalangan penduduk adalah salah satu alasan utama melonjaknya jumlah masjid. (Klik Juga: Facebook Jadikan Buku Karya Muslim Ini Jadi Bacaan Wajib)
"Dibanding pada tahun 1990-an, jumlah orang yang shalat setiap hari naik beberapa kali lipat. Status sosial dan situasi keuangan orang-orang dan masyarakat juga naik," dikutip dari voaindonesia.com.
Masjid-masjid baru, menurut Urozov, juga memperhitungkan kebutuhan dan preferensi orang-orang muda Muslim yang menginginkan tempat berwudhu dan ruang shalat yang lebih nyaman. (Lihat Juga: Inilah Rahasia Salat Lima Waktu yang Tak Diketahui)
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline