RIAU ONLINE, PEKANBARU - Saat asap pekat menyelimuti Provinsi Riau dan Kota Pekanbaru, sangat jarang dijumpai posko-posko kesehatan yang didirikan. Namun, ketika hujan deras mengguyur dan langit sudah biru, banyak berdiri seperti di Jalan Cut Nyak Dien.
Posko Kesehatan dan Posko Pengaduan Dampak Asap ini didirikan oleh Front Rakyat Riau Bebas Asap (FRRBA), Jalan Cut Nyak Dien, samping Pustaka Wilayah Soeman HS, Pekanbaru. (Baca Juga: Fire Terminator Ampuh Bantu Padamkan Api)
Posko ini merupakan bentuk kerja sama antara FRRBA dengan Brimob, masyarakat peduli asap serta organisasi mahasiswa lintas kampus.
Dari pantauan RIAUONLINE.CO.ID, posko ini masih terlihat kosong. Hanya ada 2 tenda pengungsian yang tegak berdiri dengan spanduk bertuliskan Posko Pelayanan dan Pengaduan Korban Asap.
Posko ini hanya dijaga oleh seorang mahasiswa Universitas Islam Riau, Ricky Sanjaya. Ricky mengatakan, posko ini memang belum difungsikan. (Klik Juga: Waspada... Ini Partikel Berbahaya dalam Kabut Asap)
"Posko ini baru berdiri kemarin malam. Dan hari ini rencananya semua perlengkapan dan obat-obatan serta hal yang dibutuhkan untuk posko ini akan dilengkapi. Kemungkinan besok baru akan efektif kita fungsikan," ujar Ricky kepada RIAUONLINE.CO.ID, Sabtu (31/10/2015) siang.
Ricky mengimbau kepada masyarakat jika ada hendak melakukan pengaduan terkait dampak asap serta membutuhkan pelayanan kesehatan ini bisa datang langsung ke posko mereka.
"Kita akan buka ini sampai asap benar-benar sudah hilang dan tak ada lagi korban yang terpapar dampak asap seperti ISPA. Tenaga medis nanti akan kita siapkan serta fasilitas yang memadai untuk di posko ini," tutur Ricky.
Kata Ricky, posko ini sebagai bentuk dari kepedulian mereka sebagai masyarakat Riau yang menjadi korban asap. "Posko ini didirikan sebagai bentuk kekkecewaan masyarakat terhadap pemerintah yang lambat menangani masalah karhutla yang telah bertahun-tahun tak selesai, selain itu, ini juga bentuk perlawanan kami terhadap korporasi yg telah melakukan pengrusakan terhadap alam."
Ricky memang mengakui adanya keterlambatan posko asap ini. Posko ini didirikan ketika langit sudah cerah dan biru. Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) juga sudah memantau kondisi udara kita sudah membaik. Namun ia tak bisa menjawab alasannya mengapa keterlambatan ini terjadi. ia mengelak.
"Kalau masalah itu bukan wewenang saya untuk berbicara. Silahkan tanya langsung dengan Koordinator Umum dari Front ini," tandasnya.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline