(FACEBOOK)
(FACEBOOK)
RIAU ONLINE, PEKANBARU - Tampilan halaman depan, halaman 1 harian Republika hari ini, Kamis (8/10/2015), mendapat pujian dan apresiasi dari berbagai kalangan. Tak hanya itu, tagar #republikasap menjadi trending topic di Twitter dalam sekejap.
Halaman 1 Republika mengangkat perwajahan mereka yang tak lagi bisa dibaca tulisannya akibat asap tebal menyelimuti kota-kota di Provinsi Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan. (Klik Juga: Jokowi Datang, Riau Siaga I dan Pejabat Kelabakan)
Dikutip dari republika.co.id, kabut asap menyelimuti sejumlah wilayah di Tanah Air sudah sangat membahayakan dan mengganggu aktivitas masyarakat. Tidak terkecuali aktivitas masyarakat dalam membaca koran. Efek asap membuat halaman depan koran Republika juga tidak terbaca.
Di kalangan jurnalis, tampilan halaman 1 tersebut, mendapat pujian dan apresiasi. Jurnalis CNN Indonesia, Iman D Nugroho di akun Facebook-nya menuliskan, "Salut untuk keberanian Republika. Tim desain grafisnya layak menjadi pemenang nih... Pemerintah, jangan patah semangat untuk menuntaskan persoalan asap!
Baca Juga
Tak hanya itu, di laman media sosial lainnya, artis sekaligus presenter dan pegiat sosial, Pandji Pragiwaksono di akun Twitternya, @pandji, menuliskan, "Beuh. Benar2 #MelawanAsap," ungkap aktivis muda sekaligus publik figur Pandji Pragiwaksono. (Baca Juga: Meme Piye Kabare Zamanku? Banyak Asap Toh?)
Nada serupa juga diutarakan oleh penulis novel Habiburrahman el Shirazy. "Pesan scr grafis hlm depan Republika hari ini keren banget. Kalau pemerintah masih buta dan tuli kebangeten!," ungkapnya.
Pemilik akun @yunaidijoepoet, juga berkomentar terkait halaman depan Republika. "Dan juara hari ini untuk halaman satu media nasional adalah...ya Selamat untuk Republika. Koran lain harus belajar," tuturnya dikutip dari laman republika.co.id.
Wakil Pemimpin Redaksi Republika, Irfan Junaidi menyatakan hari ini Republika tampil beda sebagai bentuk simpati untuk para korban asap. "Kita ingin tunjukan sikap kita yang sangat kuat mendorong persoalan asap agar ditangani lebih serius,” katanya. (Lihat Juga: Hari Ini Jokowi Akan Kunjungi Jambi, Padang dan Pekanbaru)
Edisi hari ini, lanjutnya, Republika ingin juga memberi sedikit pengalaman kepada pembaca betapa sulitnya melihat berita di tengah kepungan asap. Juga betapa sulitnya melihat kehidupan di sekitar kita saat asap tak kunjung reda.
"Itu hanyalah sebagian kecil kesulitan yang dihadapi korban asap. Selain itu masih banyak kesulitan lain, yang bahkan sampai bisa berujung pada kematian,” ungkapnya.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline