Asap Pekat di Riau Disebut Kiriman Palembang

Jembatan-Siak-I-alias-Leighton-Diselimuti-Asap.jpg
(RIAUONLINE.CO.ID/FAKHRURRODZI)

RIAUONLINE.CO.ID, PEKANBARU - Hujan lebat mengguyur Riau dua hari lalu belum mampu mengusir asap pekat sisa kebakaran hutan dan lahan. Hanya sekejap saja warga Riau menghirup udara segar, jerebu kembali menggila. Kualitas udara kembali memburuk. Aktivitas penerbangan di Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru kembali lumpuh.


Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Riau Edwar Sanger mengklaim asap yang mengepung Riau saat ini merupakan kiriman dari Sumatera Selatan.

 

"Ini jelas asap kiriman, daerah kita tidak ada titik api," kata Edwar. Sabtu, (26/9/2015).

 

Edwar memastkan asap yang mengepung Riau merupakan kiriman dari provinsi tetangga lantaran Riau tidak ditemukan titik api sama sekali. Dia menduga, asap pekat saat ini merupakan dampak dari proses pemadaman titik api di Sumatera Selatan sehari sebelumnya yang sempat melonjak mencapai 1.465 titik. (KLIK: Digertak Jakarta, Tokoh Riau Lari Terbirit-birit)



 

"Lahan gambut yang dipadamkan dengan air akan menghasilkan asap," kata Edwar.

 

Edwar menjelaskan, asap sisa kebakaran hutan di Sumsel terbawa hembusan angin yang bergerak dari selatan ke utara sehingga terikirim ke Riau. "Seharusnya ada teknologi yang kita gunakan setelah pemadaman agar asap tidak menyebar, tapi belum ada alat seperti itu," katanya. (BACA: Adakah Kapolda Seperti Sutjiptadi Mampu Atasi Asap Riau?)

 

Sementara itu, aktivitas penerbangan di Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru lumpuh akibat landasan pacu tertutup asap. Jarak pandang menurun hingga 500 meter. Sejak pagi belum ada satupun pesawat berani mendarat di Pekanbaru. "Pesawat garuda membatalkan semua penerbangannya ke Pekanbaru," kata Duty Manajer Bandara SSK II, Ibnu Hasan, melalui pesan Blackberry. (LIHAT: Gara- Gara Asap, Pesawat Takut Mendarat)

 

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika stasiun Pekanbaru menyebutkan satelit Tera dan Aqua memantau 71 titik panas di sejumlah wilayah Sumatera. kabut asap sisa kebakaran hutan kembali menyelimuti Riau. Akibatnya aktivitas Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru kembali terganggu. "Titik panas terpantau pukul 07.00 pagi," kata Kepala BMKG Pekanbaru Sugarin. (INFO: Komnas HAM: Negara Lalai Atasi Kabut Asap)

 

Sugarin mengatakan titik panas terpantau di empat daerah Sumatera. Sumatera Selatan masih menjadi daerah penyumbang titik panas terbanyak mencapai 55 titik, disusul Lampung 12 titik, Bangka Belitung tiga titik dan Sumatera utara satu titik. "Sedangkan Riau nihil titik panas," katanya.