RIAU ONLINE, PEKANBARU – Ada cerita seru tersajikan saat Pelaksana Tugas Gubernur Riau (Plt Gubri), Arsyadjuliandi Rachman, saat menghadiri Rapat Koordinasi di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Selasa (15/9/2015). Rakor ini dipimpin Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukkam), Luhut Binsar Panjaitan. ((Baca Juga: Perusahaan Malaysia dan Singapura Ternyata Bakar Lahan)
Cerita seru tersebut adalah tatkala Plt Gubri berdebat sengit dengan Gubernur Sumatera Selatan, Alex Nurdin. Andi Rachman, panggilan akrabnya, menuding, asap yang menyelimuti Provinsi Riau selama berpekan-pekan ini merupakan kiriman dari Sumatera Selatan (Sumsel).
Padahal, cerita Andi kepada pewarta, Kamis (17/9/2015), di kantor DPRD Riau, di Riau titik api sedikit jumlahnya, bahkan sama sekali nihil. (Lihat Juga: Al Azhar dan Azlaini Agus Menangis Luapkan Kekecewaan)
“Saya sudah presentasikan lembaran laporan saya dalam rapat koordinasi kemarin (Selasa) di hadapan Menko Polhukam, Pak Luhut Panjaitan. Di sana saya sempat berdebat dengan Gubernur Sumsel soal asap kiriman dari mereka,” tutur politisi Golkar tersebut.
Menurut Andi, saat Rakor dengan Menko Polhukam itu, ia menekankan kepada seluruh Gubernur dan mewakilinya untuk berterus terang dan transparan menjelaskan keadaan riil di lapangan. “Saya meminta untuk tak ada satupun yang ditutup-tutupi,” jelasnya. (Klik Juga: Siti Nurbaya: Rakyat Riau Marah Sekali)
Dalam pertemuan tersebut, kata mantan anggota DPR RI 2009-2014 ini, ia meminta kepada pemerintah pusat untuk lebih fokus mengerahkan banyak tenaga untuk penanganan kebakaran lahan dan hutan di Sumsel dan Jambi. Dampak kebakaran tersebut, asap menumpuk di Riau.
“Bahkan dua negara tetangga juga terdampak asap sebenarnya dari Jambi dan Sumsel itu. Penanggulangan titik api oleh pemerintah pusat itu harusnya terfokus di Jambi dan Sumsel. Pasalnya, titik api itu banyak di sana. Sedangkan untuk Riau sendiri yang perlu dilakukan adalah penanggulangan pada kesehatan masyarakatnya,” tegas Andi Rachman. (Baca: Inilah Janji Jokowi Solusi Asap Tahunan di Riau)
Andi menceritakan, saat Rakor tersebut, Nila F Moeloek tidak hadir dan hanya mengirimkan perwakilannya saja. Hal sama juga terjadi pada tiga gubernur di Pulau Kalimantan.
Tak ayal, ketidakhadiran ketiga gubernur dari Kalimantan tersebut memicu Luhut berang kepada pejabat negara dan daerah tidak hadir tersebut. Luhut menganggap ketidakhadiran mereka sebagai upaya menyepelekan masalah asap yang ada di daerah. (Klik: 1.200 Hekatre Lahan Perusahaan HTI Terbakar)
“Saya dengar sendiri kalau Pak Luhut itu marah-marah karena beberapa gubernur Kalimantan itu hanya mengirimkan perwakilannya saja. Ibu Menkes juga tidak hadir,” pungkas Andi Rachman.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline