RIAUONLINE, PEKANBARU - Aktivitas penerbangan di Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, malam ini, Sabtu (12/9/2015) terganggu. Tiga pesawat yang semula menjadwalkan keberangkatan malam terpaksa membatalkan penerbangannya. Jarak pandang terbatas 700 meter akibat asap sisa kebakaran hutan dan lahan.
"Jarak pandang 700 meter," kata Duty Manajer Bandara SSK II Pekanbaru, Ibnu Hasan, melalui pesan Blackberry, Sabtu malam (12/9/2015).
(KLIK: Lagi, Tak ada Aktivitas Penerbangan di Bandara SSK II)
Tiga pesawat yang batal terbang yakni Garuda Indonesia GA 178 dan dua pesawat Lion Air.
Menurut Ibnu, jarak pandang semakin menurun saat menjelang malam. Padahal sore pukul 17.00 cuaca membaik dengan jarak pandang mencapai 1800. Beberapa pesawat pun telah berhasil terbang. Namun cuaca kian memburuk jelang malam. "Hingga pukul 20.00 jarak pandang menurun 700 meter," ujarnya. (BACA: Bagaimana Rasanya Malam Minggu dengan Udara Berbahaya?)
Sejak pagi kabut asap telah mengganggu penerbangan di bandara SSK II. Dijadwalkan ada 66 penerbangan baik kedatangan maupun keberangkatan. Namun pukul 11.00 sebanyak 19 penerbangan batal akibat asap pekat. Delapan diantaranya tertunda. Beberapa pesawat kemudian dapat terbang saat siang hingga sore hari, jarak pandang membaik hingga 2000 meter. Namun menjelang malam cuaca kembali buruk. Tiga pesawat kembali batal terbang. (KLIK JUGA: Water Bombing Difokuskan ke Wilayah Kampar dan Pelalawan)
Badan Meterorologi, Klimatologi, dan Geofisika Stasiun Pekanbaru menyebutkan satelit Tera dan Aqua memantau 883 titik panas yang diindikasikan kebakaran hutan dan lahan di Sumatera. Jumlah itu jauh meningkat dari hari sebelumnya 665 titik. Sedangkan untuk wilayah Riau ditemukan 14 titik. (BACA JUGA: Jokowi: Cabut Izin Perusahaan dan Pidanakan)
"Titik panas terpantau pukul 07.00 pagi," kata Kepala BMKG Pekanbaru.
Kabut asap kian pekat menyelimuti Riau. Kualitas udara di beberapa wilayah terbatas seperti Pekanbaru jarak pandang hanya 100 meter, Rengat 100 meter, Pelalawan 100 meter, dan Dumai 500 meter.