RIAUONLINE, PEKANBARU – Memperingati hari jadi Provinsi Riau ke 58 sekaligus menyambut hari kemerdekaan Republik Indonesia ke 70, menyimpan kenangan berharga bagi para mantan pejuang di Riau. Namun sebuah perjuangan harkat, martabat, harga diri, pertaruhan jiwa raga demi keutuhan bangsa hanya terpatri dalam kenangan saja.
Gelora perjuangan rakyat Riau melawan penjajah terkesan lewat begitu saja. Banyak yang lupa, ribuan nyawa melayang merebut bumi lancang kuning dari tangan penjajah Belanda. Untuk mengenang jasa para pahlawan, mantan pejuang mengharapkan berdirinya sebuah monumen gelora perjuangan rakyat Riau.
“Kami mengharapkan monumen perjuangan rakyat Riau segera dibangun,” ucap seorang veteran, Purnawirawan Kolonel Pohan, saat ditemui RIAUONLINE.CO.ID, belum lama ini.
(Baca Juga: Inilah Sejarah Berdirinya Provinsi Riau)
Pohan mengenang peristiwa berdarah di Rengat. Sungai Indragiri menjadi saksi bisu perlawan masyarakat Rengat melawan penjajah. Ribuan warga tewas diberondong tentara belanda, mayat hanyut dibawa arus sungai.
"Kita ingin ada monumen ini, agar ada bukti nyata bahwa di Riau juga ada pejuang yang mati-matian memperjuangkan kemerdekaan ," kata wakil ketua IV Dewan Harian Daerah 45 ini.
"Kalau tidak dibuat, dari mana generasi muda bisa tahu kalau di Riau juga ada peperangan memperjuangkan kemerdekaan RI," Pohan menambahkan.
Humas Dewan Harian Derah 45, Hardianto menuturkan, pihaknya telah melayangkan permohonan kepada pemerintah Riau ihwal pembangunan monumen ini. Pemerintah kata dia, sangat setuju dan mendukung pembangunan tugu pahlawan, namun sejauh ini belum ada realisasi.
(Klik juga: 11 Agustus Ditetapkan Hari Veteran Nasional)
"Ini sudah masuk tahun ketiga kita melayangkan permohonan untuk dibangunnya monumen itu. Tujuan dari didirikannya monumen juga dalam rangka mendirikan pendidikan pelestarian nilai-nilai perjuangan kepada generasi penerus bangsa," kata Hardianto.
Sekretaris Umum Dewan Harian Daerah 45 Rustam Effendi mengatakan, pembangunan tugu pahlawan sagat penting untuk pengetahuan generasi muda dalam mengenag jasa pahalawan.
"Generasi muda harus tahu bagaimana dulu bendera merah putih dikibarkan pertama kali di Riau. Lalu ketidaksenangan penjajah dalam menyerahkan begitu saja NKRI ini kepada Bangsa Indonesia. Maka dari situ lahirlah agresi pertama dan kedua. Dalam kedua agresi ini, ribuan tentara dan Rakyat Riau gugur ditembak oleh Belanda," jelasnya.
Bukti dari gugurnya pahlawan ini lanjut Rustam. dapat dilihat di Taman Makam Pahlawan Kusuma Dharma. “Nah, itu kan harus ada riwayat perjuangan mereka. Tapi yang ada sekarang hanya bukti nisan makam. Sedangkan yang kita inginkan itu kan afa autobiografi mereka," pungkasnya.
Untuk itu kata Rustam, dalam rangka menghimpun seluruh bukti sejarah itu, Dewan Harian Daerah 45 yang berkantor di Gedung Juang 45 menyampaikan permohonan kepada Gubernur Riau untuk segera membangun Monumen Gelora Perjuangan Rakyat Riau.
“Kita sudah siapkan konsepnya seperti bagaimana bentuk bangunan, berapa luasnya, berapa biaya hingga apa saja yang diperlukan dan akan disajikan untuk monumen ini," kata Rustam.