Kami Harus Salat dan Makan di Lahan Terbakar

Kebakaran-Lahan-di-Panam2.jpg
(RIAUONLINE.CO.ID/ULTI DESI ARNI)

RIAUONLINE, PEKANBARU - Petugas pemadam kebakaran Pemerintah Kota Pekanbaru terus berjibaku padamkan api yang melahap lahan kosong di Jalan Bima, Kecamatan Tampan, Pekanbaru, Jumat (31/7/2015) .

 

Menjelang malam, api belum mampu dijinakkan. Si jago merah terus melahap ilalang dan ranting pohon disertai asap. Regu pemadam dibuat kelimpungan.

 

Hari mulai gelap, pasukan dengan jargon 'pantang pulang sebelum padam' ini terpaksa salat dan makan malam di sekitar lahan terbakar.

 

(Klik Juga: Ternyata HTI Sumbang 51 Persen Karhutla

 

"Anggota saya sampai makan dan salat di lahan," ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Pemadam Kebakaran Pekanbaru, Burhan Gurning, kepada RIAUONLINE.CO.ID, Jumat (31/7/2015) dil okasi kebakaran.

 

Gurning kesal dengan sikap warga yang terbiasa membakar untuk membersihkan lahan baru. Akibat ulah mereka, warga lainnya dibuat menderita penyakit akibat terpapar asap, sekolah diliburkan, ekonomi lumpuh. "Pesawat sulit mendarat lantaran bandara tertutup asap," tuturnya.

 



Sementara petugas pemadam sibuk berjibaku padamkan api, sedangkan pemilik lahan hanya cuek seolah tidak tahu apa yang terjadi. ""Saya meminta kepada yang punya lahan dan masyarakat, tolong dikurangi membakar dalam bentuk apapun," tambahnya.

 

(Klik Juga: HTI Penyumbang Terbesar Titik Api

 

Warga sekitar, Tomi, menduga, kebakaran lahan di daerahnya besar kemungkinan merupakan faktor kesengajaan dari pemilik lahan. Sebab tuturnya, membersihkan lahan dengan cara membakar dinilai lebih irit dibandingkan merambah.

 

"Kalau harus mengerahkan orang itu butuh dana yang banyak," ujarnya.

 

Kebiasaan masyarakat membuka lahan dengan cara membakar di tengah musim panas ini membuat geram Komandan Satuan Tugas Pemadam Kebakaran Hutan dan Lahan, Brigjen TNI Nurendi.

 

Menurut lulusan Akabri 1982 ini, praktik membuka lahan dengan cara membakar tidak hanya terjadi di pedesaan, tapi juga di perkotaan seperti Pekanbaru.

 

(Klik Juga: Asap Bikin Bodoh Generasi Muda Riau

 

Untuk itu, tutur Danrem 031/Wirabima Pekanbaru ini, guna memberi efek jera kepada masyarakat sebaiknya lahan telah berhasil dipadamkan segera disegel untuk tindakan hukum.

 

Sebab, katanya, petugas kesulitan mencari dalang pembakaran lantaran setelah membakar pelaku langsung menghilang. Saat itu juga tidak ada yang mengaku sebagai pemilik lahan.

 

"Dengan dilakukannya penyegelan ini, nantinya pemilik lahan pasti datang sendiri. Kita minta kepolisian langsung memasang garis polisi di lokasi ini," ujarnya, saat memimpin Apel Pemadaman Kebakaran lahan di halaman Kantor Camat Payung Sekaki, pekan lalu.

 


Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline