BEGINILAH kondisi kabut asap setiap tahun menimpa warga Pekanbaru. Pemerintah gagal melakukan pencegahan sehingga kejadian serupa tak terulang kembali pada tahun-tahun berikutnya.
(RIAUONLINE.CO.ID/ISTIMEWA)
RIAUONLINE, PEKANBARU - Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Riau, Riko Kurniawan mengatakan, kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Riau saat ini disebabkan terbakarnya konsesi Hutan Tanaman Industri (HTI).
Riko mengatakan, dari jumlah luasan tersebut, 51 persen di antaranya berada di konsesi HTI yang berada di lahan gambut. Karakter lahan gambut sangat mudah terbakar dan sulit dipadamkan. Dengan kondisi seperti itu, memunculkan kabut asap tebal di Riau.
Menurut data diperoleh RIAUONLINE.CO.ID peroleh dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau, terdapat empat poin memicu kebakaran hutan dan lahan.
(Klik Juga: Ini Penyebab Kenapa Riau Membara Sejak 1997)
Pertama, banyaknya jumlah dan sebaran titik panas (hotspot), dimana pada derajat suhu/panas tertentu dapat mengakibatkan kebakaran.
Kedua, kekeringan pada musim kemarau sangat rawan menimbulkan kebakaran hutan dan lahan. Ketiga, kebakaran disuatu tempat menyebabkan suhu udara meningkat menimbulkan perbedaan tekanan udara yang dapat memicu timbulnya angin kemudian menyulut kebakaran di tempat lain.
Terakhir, pembakaran untuk pembukaan lahan perkebunan baru yang tidak terkontrol dan mengakibatkan kebakaran lebih luas.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline