RIAUONLINE, PEKANBARU - Komisi Pemilihan Umum (KPU) rampung menerima pendaftaran pasangan calon kepala daerah selama tiga hari kemarin. Tercatat 26 pasangan calon pemimpin daerah telah resmi mendaftar di KPU kabupaten/kota.
"Semua sudah melaporkan nama-nama pasnagan calon yang mendaftar di KPU kabupaten dan kota," tutur Ketua Divisi Hukum KPU Riau, M Ilham Yasir kepada RIAUONLINE.CO.ID, melalui sambungan telepon seluler, Rabu (28/7/2015).
Wajah-wajah baru turut andil dalam pesta demokrasi serentak bakal digelar 9 Desember 2015 mendatang. Namun tidak jarang pula pasangan petahan pecah kongsi, tinggalkan pasangan telah lima tahun bersama.
Parahnya setelah 'cerai', satu di antara keduanya justru tidak lagi dapat perahu. Tapi ada satu pasangan tetap harmonis, melanjutkan visi misi yang belum tercapai.
Dosen Ilmu Politik di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Riau, Adlin, mengatakan pecah kongsi bukan lagi sebuah fenomena, melainkan kelaziman.
"Fenomena itu terjadi hanya beberapa kasus saja. Sedangkan pecah kongsi ini sudah menjadi kebiasaan baru dalam era politik kita ini,"ungkapnya kepada RIAUONLINE.CO.ID, Rabu (29/7/2015).
Dosen muda ini menilai pecah kongsi menjadi sebuah kewajaran bagi dinamika politik pada umumnya. Pecah kongsi akan membuat iklim politik menjadi lebih sehat dan kompetitif karena tak ada calon yang mendominasi di situ.
"kekuasaan merupakan hasrat tiap manusia. Maka wajar ketika wakil bupati ingin naik menjadi bupati sedangkan bupati akan tetap mempertahankan posisinya untuk berkuasa. Ini hal yang normal," ujarnya.
Pantauan RIAUONLINE.CO.ID, fenomena itu terjadi pada beberapa pasangan calon, seperti mantan Wakil Walikota DUmai Agus Widayat memilih maju dan menggandeng Maman Sufriadi.
Agus tinggalkan Wali Kota Dumai, Khairul Anwar yang memilih tidak maju lantaran masalah kesehatan. Begitu juga Bupati Meranti, Irwan Nasir, malah memilih Said Hasyim, tinggalkan Masrul Kasmy yang batal mendaftar lantaran tidak dapat perahu.
Kemudian Bupati Indragiri Hulu, Yopi Arianto menggandeng Khairizal, ia tinggalkan wakilnya Arman Harmaini. lalu Bupati Rokan Hilir Suyatno berpasangan dengan Jamiludin, tidak lagi dengan wakilnya Erianda, anak Gubernur Riau Nonaktif, Annas Maamun.
Tapi ada satu pasangan tetap harmonis, mereka kompak maju di periode berikutnya yaitu pasangan Bupati Siak, Syamsuar dan wakilnya, Alfedri.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline