Laporan : Ulti Desi Arni
RIAUONLINE, PEKANBARU - Suasana rumah duka almarhum Serda Ainul Abidin di Jalan Adi Sutjipto, Gang Nusa Indah No 59, RT 01/RW 01, Kelurahan Sidomulyo Timur, Kecamatan Marpoyan Damai, Pekabaru, ramai dikunjungi warga melayat.
Jenazah Serda Ainul Abidin tiba di rumah duka Kamis (2/7/2015), sekitar pukul 08.00 WIB, sementara untuk tiga anggota keluarganya belum datang. Selain Serda Ainul Abidin, istrinya Tri Astuti Indah Sari (35), serta dua cucunya Rizki Putri Ramadani (9), dan Muhammad Arif Wijaksono (6), juga ikut jadi korban jatuhnya pesawat Hercules, Selasa (30/6/2015), Medan, Sumatera Utara.
(BACA : Isak Tangis Pecah di Keluarga Serda Ainul Abidin)
"Istri Serda Ainul, Tri Astuti Indah Sari, sampai saat ini belum teridentifikasi sedangkan dua anaknya sudah teridentifikasi namun belum tiba," kata Erni, tante korban kepada RIAUONLINE.CO.ID.
Erni sangat terpukul dan sedih atas musibah menimpa mereka keponakan dan dua cucunya itu secara sekaligus. Ia tidak menyangka.
Sebelum berangkat, Serda Ainul Abidin, Senin (29/6/2015) malam sempat saling maaf-maafan dan meminta kepada korban menjaga istri dan anaknya.
"Kata-kata korban masih teringat dan membuat hati pilu, "Insyaallah istri dan anak-anak akan saya jaga sampai mati." ujar Erni saat bincang-bincang jelang prosesi pemakaman di rumah duka.
Harapan Erni, jenazah istri dan dua anaknya tiba sekligus dan bisa dimakamkan secara bersamaan.
(BACA : Inilah Pesan Terakhir Serda Ainul Abidin)
Sebelumnya, diberitakan mertua Ainul Abidin, Oma Amir, mengatakan, menantunya itu prajurit TNI Angkatan Darat yang bertugas di Kodim Ranai, Natuna, Kepulauan Riau.
Sebelum bertugas di sana, Ainul dinas di Markas Batalyon Arhanudse, Kubang, Kampar. Namun pertengahan September 2014 lalu, ia pindah tugas ke Kodim, Ranai.
Amir mengatakan, Ainul pulang ke Pekanbaru, pekan lalu, Selasa (23/6/2015) untuk menjemput anak dan istrinya.
Ia memboyong keluarganya ke tempat tugas usai mendapat fasilitas perumahan dari kesatuannya di Kodim, Ranai. “Dia pulang untuk mengurus surat pindah sekolah anaknya,” kata Amir.
Ia sempat mencegah Ainul agar tidak berangkat menggunakan Hercules Selasa pagi. Amir meminta agar Ainul pulang lusa saja, Kamis (2/7/2015), naik pesawat komersil saja.
Namun, lantaran masa masa izinnya telah habis, Ainul tetap bersikukuh membawa anak dan istrinya sekalian pulang ke Ranai menggunakan pesawat Hercules. “Kebetulan pagi tadi ada jadwal keberangkatan Hercules ke sana,” ujarnya.
Namun nahas bagi Ainul dan keluarganya, pesawat ditumpanginya mengalami kecelakaan di Medan, Sumatera Utara saat akan terbang ke Tanjung Pinang.