Infeksi Malaria di Inhil Terus Bertambah, Capai 66 Kasus

Ilustrasi-malaria1.jpg
(Liputan6.com)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Penyebaran infeksi Malaria di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) terus bertambah. Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Riau mendata setidaknya sudah ada 66 kasus, pada data Selasa kemarin.

Infeksi Malaria ini diketahui pertama kali di Desa Kuala Selat, Kecamatan Kateman, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) pada September lalu. Pasca terindikasi, Pemkab Inhil juga sudah mengeluarkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) untuk menanggulangi penularan penyakit tersebut secara tanggap.

"Dinkes mendata sudah sebanyak 66 kasus penularan Malaria. Kasus ini kita temukan di tiga desa, yakni Desa Kuala Selat, Simbar dan Pejuru," ujar Penanggung Jawab Malaria Fungsional Epidemiologi Madya Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Musfardi Rustam, Rabu, 9 Oktober 2024.

Menurutnya, Dinkes Riau juga sudah berkoordinasi dengan pemerintah setempat dan membangun posko kesehatan untuk melayani pengobatan masyarakat yang terkena Malaria.



"Kami membentuk posko kesehatan untuk membantu pengobatan masyarakat yang terpapar malaria. Meskipun saat ini belum ditemukan yang kondisinya parah," jelasnya.

Untuk diketahui, Malaria merupakan infeksi yang disebabkan parasit bernama Plasmodium. Penyakit ini ditularkan melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi parasit tersebut dan kemudian berkembang biak di organ hati kemudian menginfeksi sel darah merah.

Malaria umumnya ditandai dengan demam dan menggigil selama beberapa hari. Tanda dan gejala biasanya mulai muncul dalam beberapa minggu setelah nyamuk yang terinfeksi menggigit.