Jangan Diabaikan, Kenali Ciri-ciri dan Jenis Gangguan Kejiwaan Sebelum Terlambat

Depresi2.jpg
(istimewa)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Gangguan kejiwaan atau penyakit mental bisa terjadi pada siapa saja. Seperti tubuh yang bisa mengalami demam karena kehujanan atau memar karena terjatuh, jiwa Anda pun dapat mengalami sakit karena faktor tertentu. 

Jiwa yang sakit seperti tubuh yang sakit, membutuhkan pertolongan agar dapat membaik. Apalagi, jika kondisinya sudah cukup kritis. 

Akan tetapi, karena sering dianggap tabu untuk diperbincangkan, gangguan kejiwaan sering hanya diabaikan atau disembunyikan. Padahal, hal pertama yang harus anda lakukan saat menyadari diri anda mengalami gangguan kejiwaan adalah dengan mencari pertolongan untuk mendapatkan "obat" yang tepat. 

Berdasarkan berbagai sumber, berikut ini merupakan beberapa jenis gangguan kejiwaan atau penyakit mental yang umum terjadi dan ciri-cirinya:

1. Gangguan kecemasan

Setiap orang pasti pernah mengalami kecemasan atau gugup. Misalnya saat belum mengerjakan tugas sekolah, menghadapi wawancara kerja, atau cemas karena melakukan kesalahan. 

Akan tetapi, orang dengan gangguan kecemasan akan memberikan respons terhadap sesuatu secara berlebihan. Gangguan kecemasan ini menunjukkan gejala seperti berkeringat, gemetar, sesak nafas, perasaan takut berlebihan, hingga kesulitan konsentrasi atau tidur. 

2. Gangguan mood

Gangguan tentang suasana hati ini bisa melibatkan perasaan dalam tempo yang sangat panjang. Perasaan yang muncul bisa terlalu sedih atau juga terlalu bahagia. Gangguan mood yang paling umum dirasakan adalah depresi, bipolar, dan siklotimik.

3. Gangguan psikotik

Penyakit mental ini melibatkan kesadaran yang terganggu. Gejala yang paling sering muncul adalah halusinasi dan delusi. Seseorang bisa seolah-olah melihat objek, suara, atau orang lain yang padahal itu sama sekali tidak ada.

4. Skizofrenia

Gangguan skizofrenia termasuk ke dalam gangguan psikotik yang membuat orang seperti melihat atau merasakan sesuatu. Saat mengidap gangguan skizofrenia, seseorang sulit membedakan mana kehidupan yang nyata dan mimpi.



5. Gangguan makan

Gangguan makan termasuk ke dalam salah satu penyakit mental karena berurusan dengan psikologi dari seseorang. Orang yang mengalami gangguan ini bisa merasa harus atau tidak harus mengonsumsi sebuah makanan.

Gangguan makan bisa membuat orang bisa mengonsumsi makanan dalam porsi yang banyak hingga menjadi kelebihan berat badan. Bisa juga menjadi enggan makan hingga memuntahkan kembali makanan yang sudah dimasukkan.

6. Gangguan kecanduan

Penyakit mental ini membuat orang sulit menahan dorongan untuk melakukan sesuatu yang seringnya membahayakan diri. Gangguan yang paling sering dijumpai adalah kecanduan rokok, alkohol, hingga obat-obatan. Ada juga kecanduan yang bisa merugikan diri sendiri dan orang lain, seperti kecanduan judi, mencuri, hingga membakar benda yang ada di sekitarnya.

7. Gangguan kepribadian

Orang dengan gangguan ini biasanya memiliki kepribadian yang tidak normal layaknya orang kebanyakan. Hal ini sering membuat orang lain menjadi kesusahan. Sebut saja gangguan kepribadian antisosial yang sulit membuatnya berbaur dengan orang lain.

8. Obsessive-compulsive disorder (OCD)

Orang dengan OCD cenderung memiliki kecemasan dan ketakutan pada sesuatu. Hal ini membuat mereka melakukan hal yang sama berulang-ulang hingga kadang merepotkan untuk diri sendiri. Beberapa orang menganggap hal tersebut menjadi sebuah ritual sakral yang membuatnya menjadi terganggu saat tidak melakukannya. Sebagai contoh gangguan yang membuat orang cenderung mencuci tangan setiap saat.

9. Gangguan stres pascatrauma

Post-traumatic stress disorder (PTSD) merupakan gangguan pada seseorang yang membuatnya sangat tertekan sehingga takut pada sesuatu, termasuk aktivitas, tempat, atau bencana yang pernah dialami. Ketakutan ini akan muncul sewaktu-waktu dan mengganggu para penderitanya biarpun kejadian tersebut sudah terjadi sangat lama.

10. Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD)

Kondisi ini membuat seseorang sulit fokus, impulsif, dan hiperaktif. Tidak jarang gangguan ini mempengaruhi aktivitas harian. Penyebab ADHD sebenarnya belum diketahui secara pasti. Namun, banyak pendapat yang menyebutkan bahwa gangguan ini diturunkan oleh faktor genetik.

11. Depresi

Depresi berbeda dengan perubahan suasana hati yang terjadi biasanya. Gangguan depresi memiliki episode yang berlangsung lebih panjang. Mereka yang mengalaminya selalu merasa sedih, cemas, tidak bernilai, dan cenderung mau mengakhiri hidupnya.

12. Factitious

Penderita gangguan factitious membuat penderitanya bisa bertindak seolah-olah memiliki gangguan mental. Kondisi ini juga sering disebut sebagai gangguan mental buatan. Tidak jarang penderitanya menyakiti dirinya sendiri atau melakukan sebuah terapi pengobatan yang sebenarnya tidak perlu dilakukan.

Hingga saat ini, ada banyak faktor yang diindikasikan dapat menyebabkan gangguan kejiwaan. Seperti trauma, genetik, konsumsi obat-obatan, beban psikologis dan lain sebagainya. Gangguan kejiwaan juga merupakan kondisi yang tidak bisa sembuh dengan sendirinya atau hanya dengan mengonsumsi obat-obatan.

Dokter spesialis kejiwaan atau psikiater dapat memberikan psikoterapi atau konseling serta obat-obatan antidepresan, antipsikotik, dan anticemas yang disesuaikan dengan jenis gangguan jiwa pengidapnya.

Pengidap biasanya juga disarankan untuk menjalani terapi, seperti psikoterapi, simulasi otak, atau perawatan di rumah sakit jiwa apabila dibutuhkan.

Selain pengobatan, dukungan dari keluarga dan rekan terdekat juga sangat dibutuhkan oleh pengidap gangguan jiwa agar bisa kembali menjalankan aktivitasnya dengan normal.