Demi Lovato Mengaku Bukan Wanita Apalagi Pria tapi Non-biner, Apa Itu?

RIAU ONLINE, WASHINGTON- Demi Lovato menghebohkan publik usai mengakui dirinya adalah seorang non-biner. Seperti apa profil Demi Lovato kini?

Penyanyi sekaligus aktris Demi Lovato mengumumkan bahwa identitas dirinya sekarang adalah non-biner. Melalui cuitan di Twitter, sekarang Demi mengubah kata gantinya dengan 'they' atau 'them' (mereka).

Dia mengatakan pada 2020 bahwa dirinya masih mencoba menemukan seksualitasnya.

Demetria Devonne Lovato atau Demi Lovato lahir pada 20 Agustus 1992. Ia telah meniti karirnya sebagai penyanyi di Hollywood kala usianya masih belia.

Profil Demi Lovato (Lisa O'Connor / AFP)

Demi Lovato mulai dikenal kala membintangi serial televisi arney & Friends.

Ia juga berperan utama dalam dilm Disney berjudul Camp Rock bersama Jonnas Brothers. Film itu lah yang melambungkan namanya hingga tenar.

Demmy Lovato kemudian dikontrak oleh Hollywood Records dan merilis 6 album studio sejak tahun 2008 lalu.

Berbagai lagunya sering menembus chart Billboard Amerika Serikat. Selain itu, ia juga menjadi juri di X-Factor Amerika pada tahun 2012 dan 2013.

Demi Lovato (Dok. Youtube/Demi Lovato)

Berkat karyanya itu, Demi Lovato mencetak rekor dunia dan masuk dalam salah satu orang paling berpengaruh di dunia menurut Times 100 di tahun 2017 lalu.

Masalah Mental

Demi Lovato sempat berjibaku dengan kondisi kesehatan mentalnya. Demi pernah menderita depresi dan percobaan bunuh diri. Ia pun mendapatkan perawatan dan rehabilitasi.

Demi bahkan pernah overdosis obat-obatan pada tahun 2018 lalu. Beruntung, nyawanya masih tertolong setelah mendapat perawatan darurat dikutip dari suara.com

Dalam sebuah wawancara, Demi Lovato mengungkap alasan di balik kesehatannya yang memburuk. Hal itu karena tim dan manajemen yang terlalu mengekangnya.

Mengaku non-biner

Penyanyi sekaligus aktris Demi Lovato mengumumkan bahwa identitas dirinya sekarang adalah non-biner. Melalui cuitan di Twitter, sekarang Demi mengubah kata gantinya dengan 'they' atau 'them' (mereka).

"Hari ini adalah hari di mana aku sangat senang untuk berbagi lebih banyak tentang hidupku dengan kalian semua. Aku bangga untuk memberi tahu kalian bahwa aku mengidentifikasi diriku sebagai non-biner dan secara resmi akan mengubah kata gantiku menjadi mereka di masa mendatang," cuitnya, Rabu (19/5/2021).

Demi juga menyebut dirinya sebagai seorang queer, dan seksualitasnya fluid, yang artinya orientasi seksualnya dapat berubah sewaktu-waktu. Dia mengatakan pada 2020 bahwa dirinya masih mencoba menemukan seksualiltasnya itu.

Itulah profil Demi Lovato yang mengaku non-biner. Bagaimana menurutmu?

Apa itu non-biner

Dilansir dari USA Today, "Non-biner" sendiri mengacu pada seseorang yang tidak mengidentifikasi hanya sebagai laki-laki atau perempuan, atau biner gender tradisional. Demikian menurut Human Rights Campaing.

Mereka dapat mengidentifikasi sebagai laki-laki dan perempuan, di antara dua jenis kelamin atau bukan bagian dari kategori jenis kelamin sama sekali. GLAAD menawarkan definisi serupa.

Dilansir dari GLAAD, istilah ini bukan sinonim untuk transgender atau transeksual dan hanya boleh digunakan jika seseorang mengidentifikasi dirinya sebagai non-biner dan / atau genderqueer.

GLAAD merekomendasikan hanya memanggil seseorang non-biner jika mereka mengklaim identitas itu sendiri.

Untuk lebih jelasnya: Demi Lovato keluar sebagai non-biner, mengubah kata ganti menjadi they/them.

Hal ini menjadi semakin umum bagi beberapa orang yang mengidentifikasi sebagai non-biner menggunakan kata ganti tunggal they/them.

Non-biner juga ada sebagai istilah umum untuk berbagai identitas gender.

"Nonbiner juga dapat digunakan sebagai istilah payung yang mencakup identitas seperti agender, bigender, genderqueer atau gender-fluid," menurut Kampanye Hak Asasi Manusia.

Identitas gender dan orientasi seksual adalah dua hal yang berbeda - artinya seseorang yang mengidentifikasi dirinya sebagai non-biner tidak ada hubungannya dengan siapa mereka tertarik.

Penyebaran istilah ini muncul saat jumlah rekor orang dewasa AS - 5,6 persen - diidentifikasi sebagai LGBTQ, peningkatan yang didorong oleh generasi muda yang mempertaruhkan kehadirannya di dunia, sebuah jajak pendapat yang dirilis pada bulan Februari menunjukkan.