Waspada Sakit Dada dan Cepat Lelah, Bisa Jadi Gejala Serangan Jantung

SAKIT-JANTUNG.jpg
(INTERNET)

RIAUONLINE - Banyak gejala yang bisa menjadi penanda munculnya serangan jantung. Sehingga tak sedikit pula orang yang kebingungan mana gejala serangan jantung yang benar.

Menurut ahli jantung dr Vito A Damay, SpJP(K), MKes, FIHA, FICA, FAsCC, serangan jantung bisa dilihat dari gejala paling ringan dan paling khasnya, yakni cepat lelah dan sakit dada.

Dua gejala ini bisa muncul pada fase seseorang mengalami penyempitan di pembuluh darahnya, sebelum terjadi serangan jantung.

Rasa sakit dada ini biasanya akan menghilang ketika beristirahat, namun bisa muncul kembali ketika beraktivitas.

"Itu mungkin dia sudah ada penyempitan di pembuluh darah jantung tapi belum jadi serangan jantung," katanya dalam Live IG bersama Yayasan Jantung Indonesia, Rabu (6/5/2020).



Kondisi tersebut bernama angina pektoris, yakni kondisi sakit dada karena memang ada penyempitan yang terjadi di pembuluh darah di jantung.

Biasanya gejala tersebut menjadi acuan para dokter jantung untuk menentukan tindakan selanjutnya pada pasien. Misalnya melakukan rekam EKG, rekam listrik jantung, periksa laboratorium, melakukan threadmill atau CT Scan untuk mencegah terjadinya serangan jantung.

Ada juga gejala-gejala lain yang terkadang bukan gejala khas dan perlu digali oleh para dokter, lanjut dr Vito.

"Itu fungsi dokter nanya-nanya. Bukan kepo, tapi kita nanya-nanya itu karena kita mau nyari celahnya itu di mana yang memang jadi keluhan dan kita memang bisa menangkap keluhan tersebut," sambungnya.

Lalu setelah mendapatkan keluhan gejala tersebut, dokter bisa merekomendasikan pemeriksaan supaya bisa diperiksa lebih efektif dan efisien.

"Pentingnya seseorang itu denger keluhannya seperti ini. Meskipun nggak khas tapi bisa kita gali keluhan tersebut. Memang ada keluhan-keluhan lain yang bervariasi, tapi yang khas tadi, sakit dada dan cepat lelah," pungkasnya.

Artikel ini sudah tayang di Suara.com