Yuks, Kenali Gejala Terkena ISPA saat Kabut Asap Tebal

Sekolah-Bagikan-Masker.jpg
(RIAUONLINE.CO.ID/ANDRIAS)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Riau selama sebulan terakhir semakin mengkhawatirkan. Data dari Dinas Kesehatan Provinsi Riau, 7 dari 12 kabupaten dan kota, sudah terpapar penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) hingga 3 Agustus 2019 berjumlah 7.296. 

Lalu, seperti apa ciri-ciri seseorang terkena ISPA? 

Dokter Spesialis Paru-paru di RSUD Arifin Achmad, dr Indra Yovi, Sp. P, menjelaskan, tanda-tanda seseorang sudah terpapar ISPA bisa dilihat dari batuk pilek, demam, nyeri tenggorokan serta alami sesak nafas. 

"Terkait kabut asap ini memang bisa menyebabkan ISPA, gejalanya itu batuk pilek, demam, nyeri tenggorokan, dan mengalami sesak napas," kata Indra, Senin, 5 Agustus 2019.

 



ISPA, tuturnya, lebih rentan menyerang kelompok umur balita, lansia dan ibu hamil. Ia menganjurkan, bagi mereka yang rentan tersebut, untuk mengurangi aktivitas di luar rumah. 

"Masyarakat Riau diharapkan bisa mengurangi aktivitas di luar ruangan mengingat kondisi udara yang terpapar kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan," pintanya. 

Sejak sepekan terakhir, berdasarkan data Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru, Informasi Konsentrasi Partikulat (PM10) di udara Pekanbaru sudah masuk kategori Sedang atau kuning. 

Partikulat (PM10) merupakan Partikel udara berukuran lebih kecil dari 10 mikron (mikrometer) dengan Nilai Ambang Batas (NAB) atau batas konsentrasi polusi udara diperbolehkan berada dalam udara ambien 150 µgram/m3.

Apabila, tuturnya, terpaksa melakukan aktivitas di luar rumah, warga diminta mengenakan peralatan antisipatif, seperti pemakaian masker. Pasalnya, kabut asap tingkat sedang sudah membahayakan saluran pernapasan.

"Kabut asap masih kategori sedang, saluran napas dan mata berbahaya. Untuk mengantisipasinya dengan mengenakan masker," tuturnya.

Kemudian, masyarakat juga diimbau banyak-banyak meminum air putih guna menjaga kondisi tenggorokan yang kering akibat terpapar kabut asap.

"Harus minum air putih banyak, karena air putih bisa melembabkan tenggorokan yang sebelumnya kering karena kabut asap," tutupnya.