RIAU ONLINE - Sebuah penelitian Sprint Mind yang dilakukan dokter Jeff Williamson dari Wake Forest Baptist Medical Centre, AS, menunjukan manfaat menjaga tekanan darah selalu berada di level normal bagi kesehatan otak.
Menurut studi tersebut, orang dengan tekanan darah tinggi yang kemudian berusaha menurunkannya bisa mengurangi risiko gangguan kognitif ringan.
Orang yang menurunkan tekanan darah menjadi kurang dari 120 mmHg, risiko mengalami gangguan kognitif ringan sebesar 15 persen dibandingkan dengan orang yang hanya menurunkan tekanan darah 140 mmHg.
Jeff membandingkan tekanan darah yang ideal atau normal seperti tekanan udara dalam ban mobil. Tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah, melansir laman LIPUTAN6, Minggu 12 Agustus 2018.
Seiring berjalannya waktu tekanan darah tinggi dapat merusak dinding arteri.
Ketika dinding arteri rapuh jadi sulit mengantarkan darah ke otak dan organ yang kemudian disebut peradangan dan stroke ringan.
Orang-orang dengan tekanan darah tinggi dalam jangka waktu panjang bakal membuat banyak jaringan otak rusak.
Ini adalah suatu kondisi ketika sel-sel saraf mengalami kehilangan kemampuan untuk berinteraksi satu sama lain. Jika dibiarkan, kondisi itu akan berujung pada demensia hingga Alzheimer.