RIAU ONLINE - Virus influenza masih terus menyebar di penjuru Amerika Serikat. Musim ini menjadi salah satu yang paling parah sejak 2014/2015 dimana 63 orang meninggal dunia selama musim flu kali ini.
Badan Pengawasan Dan Pencegahan Penyakit Amerika (CDC), Jumat 9 Februari 2018 waktu setempat menyatakan, wabah influenza memburuk pada pekan lalu dan tidak diketahui kapan akan mencapai puncaknya.
Dikutip dari VOA Indonesia, Sabtu, 10 Februari 2018, jumlah orang yang diopname akibat penyakit mirip flu mencapai angka tertinggi sejak CDC mulai memantaunya tahun 2010.
Dikatakan bahwa 1 dalam tiap 13 orang yang mendatangi dokter pekan lalu adalah karena gejala flu. Penyakit ini masih merebak di tiap negara bagian kecuali Hawaii dan Oregon.
Penjabat direktur CDC Anne Schuchat menjelaskan kepada wartawan, sampai tanggal 3 Februari dikabarkan 10 anak meninggal akibat flu sehingga jumlah anak-anak yang meninggal dalam musim flu sekarang menjadi 63. CDC tidak memantau berapa orang dewasa yang meninggal akibat flu.
Schuchat mengatakan tidak jelas mengapa wabahnya begitu buruk dan apakah masih akan bertambah buruk.
Jenis virus utama pada musim flu sekarang (H3N2) sangat kuat dan cenderung membuat banyak orang yang diserangnya harus dirawat di rumah sakit dan meninggal dari pada virus flu lainnya.
Jumlah orang yang mengunjungi dokter dan ruang gawat darurat meningkat, dengan 6,6 persen kunjungan terkait dengan flu. "Ini adalah tingkat aktivitas tertinggi yang tercatat sejak pandemi 2009, yang mencapai puncaknya pada 7,7 persen," kata Dr. Dan Jernigan, direktur divisi influenza di Pusat CDC. (1)
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE
Follow Twitter @red_riauonline
Subscribe Channel Youtube Riau Online,
Follow Instagram riauonline.co.id