RIAU ONLINE - Permasalahan jerawat memang tak ada habisnya. Jerawat yang kerap kali menjadi musuh kaum wanita memang selalu dianggap mengganggu penampilan. Apalagi, jerawat selalu memberikan bekas yang susah hilang. Lalu bagaimana cara mengatasi wajah yang jerawatan ataupun bekasnya yang membandel?
Kali ini dr. Oktri Zulmeidi, seorang dokter dari Oriskin cabang Kelapa Gading, Jakarta akan memberikan tips kepada pembaca Riauonline.co.id bagaimana cara menangani jerawat dan bekasnya.
Menurut dr. Oktri, Acne atau jerawat adalah peradangan sebagai akibat dari tersumbatnya pori-pori dikulit sehingga membentuk kantung berisi nanah. Hal ini dapat disebabkan oleh banyak faktor seperti peningkatan produksi minyak wajah, pertumbuhan bakteri, dan peradangan.
“Gejalanya sendiri mulai dari timbul komedo, baik white head maupun blackhead, papul , pustula, nodul, maupun kistik(jerawat batu). Sehingga mungkin akan meninggalkan bekas jerawat, mulai dari noda kemerahan, noda kehitaman, bahkan yang paling ditakutkan adalah scar/bopeng,” kata Oktri yang juga merupakan dokter lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah, Padang, Selasa 6 Februari 2018.
Untuk mengobati jerawat, lanjutnya, ada beberapa hal yang diperlukan, yakni krim acne, facial wash dan toner, bahkan jika diperlukan, tersedia juga obat oral/minum.
Akan tetapi, untuk penggunaan krim sendiri, dr. Oktri menyarankan agar lebih berhati-hati memilih krim yang beredarnluas di pasaran. Menurutnya, alangkah lebih baik jika krim tersebut didapat dari dokter.
“Bahaya kalau asal-asalan, jika krim tidak sesuai dengan wajah tentu akan menyebabkan iritasi atau alergi. Untuk krim sebaiknya harus dari dokter. Karena kalau krim yang beredar bebas yang ditakutkan adalah kandungan mercury maupun hidroquinon dalam batas yang tinggi yang tidak baik bagi tubuh,”ucap dr. Oktri.
“Untuk krim yang beredar luas sebaiknya harus dipastikan keamanan misalnya ada BPOM dan cek tanggal kadaluarsanya,” tambahnya.
Namun, saat ini masih banyak yang enggan pergi ke dokter, selain harganya yang cukup tinggi, biasanya kekhawatiran akan ketergantungan menyebabkan kebanyakan orang memilih membeli krim yang beredar bebas di pasaran.
Padahal menurut dr. Oktri, tidak ada satupun krim dokter yang menyebabkan ketergantungan. “Ingat kulit itu adalah organ hidup. Setiap yang hidup itu butuh nutrisi. Sama halnya dengan manusia yang butuh makan. Jadi sedari dini rawatlah kulit kamu dengan konsultasi ke dokter agar penanganan tepat. Ingat merawat kulit kamu sama dengan kamu berinvestsi di masa depan. Jadi jangan sampai nanti nya menyesal ya,” ajaknya.
Sementara, untuk scar/bopeng jerawat dr. Oktri mengatakan agar tidak perlu khawatir. Ada beberapa tindakan yang dapat dilakukan seperti derma roller, laser fractional, PRP, maupun laser erbium. “Untuk itu harus konsultasi dahulu ke dokter ya,” sarannya.(2)
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE
Follow Twitter @red_riauonline
Subscribe Channel Youtube Riau Online,
Follow Instagram riauonline.co.id